Jembatan Sei Alalak yang menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan. Foto: Kementerian PUPR
Jembatan Sei Alalak yang menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan. Foto: Kementerian PUPR

Jadi Ikon Baru, Jembatan Sei Alalak Rampung 2021

Rizkie Fauzian • 25 Desember 2020 19:49
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
 
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jembatan sepanjang 850 meter tersebut telah mencapai 77 persen dan diharapkan rampung pada Maret 2021.
 
"Keberadaan Jalan Lintas Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya dimana jalan tersebut melewati area perkebunan seperti sawit, karet, dan pertambangan. Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Desember 2020.

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
 
Penggantian jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
 
Bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung dan pertama di Indonesia.
 
Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2018-2021 senilai Rp278 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).
 
Di tengah pandemi proses konstruksi diupayakan tetap berlangsung agar pelaksanaan Penggantian Jembatan Sei Alalak yang menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan ini dapat diselesaikan tepat waktu sesuai target.
 
Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari delapan ton.
 
Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.
 
Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan meliputi bentang utama dengan struktur cable-stayed sepanjang 130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan pekerjaan oprit jembatan dengan panjang 425 meter.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan