Menurut Direktur Utama PPDPP Arief Sabarudin, peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) dinilai masih belum optimal dalam menyalurkan dana FLPP. Rata-rata capaian penyaluran dari seluruh BPD tersebut baru mencapai 28,64 persen.
Untuk mendorong kinerja penyaluran FLPP, PPDPP melakukan upaya untuk peningkatan kuota year to year kepada BPD dengan menggalakkan sosialisasi di daerahnya masing-masing. PPDPP juga terus memantau evaluasi BPD dengan para ekspertis serta kegiatan diskusi ringan dengan BPD.
"Kami terus mendorong dan memberikan perhatian yang tinggi kepada BPD akan terus meningkatkan perannya dalam menyalurkan dana FLPP," katanya dikutip dari laman resmi PPDPP, Kamis, 23 April 2020.
Dalam menyalurkan FLPP, PPDPP bekerja sama dengan bank pelaksana sebagai penyalur FLPP yang masing-masing dari bank tersebut diberikan porsi kuota yang didistribusikan sesuai dengan kapasitas bank masing-masing.
Dengan total 37 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP, maka masyarakat memiliki beragam alternatif untuk memilih bank yang diminatinya.
"Sehingga apabila kuota pada bank pelaksana yang dipilihnya terbatas, masyarakat dapat beralih ke bank pelaksana lainnya. Begitu juga dengan para pengembang perumahan, yang memiliki banyak alternatif dalam membangun kemitraan," jelasnya.
Per 21 April 2020, pemerintah melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum mencatat penyaluran FLPP 2020 telah mencapai Rp3,75 triliun untuk 37.104 unit rumah. Sehingga total penyaluran FLPP sejak 2010 hingga 21 April 2020 telah mencapai Rp48,102 triliun untuk 692.706 unit rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
