“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai 36 ribu. Alumni pondok pesantren berpotensi menjadi pemain di sektor perumahan rakyat,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulis, Minggu, 29 Oktober 2023.
Nixon mengatakan, agar para alumni pondok pesantren bisa menjadi developer yang handal, maka BTN bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama Circle mengadakan pelatihan BTN Santri Developer yang sudah berlangsung sejak 2020. Saat ini pelatihan BTN Santri Developer telah memasuki batch 3 dengan jumlah lulusan mencapai 1.116 orang.
“Tujuan dari BTN Santri Developer adalah guna memberikan edukasi mengenai dunia bisnis properti kepada para santriwan/santriwati alumni pondok pesantren binaan Nahdlatul Ulama. Selain itu edukasi juga merangkul peserta dari organisasi pemuda lintas agama yang diharapkan dapat mendorong lahirnya entrepreneur handal di bidang properti yang ke depannya dapat menjalin kerja sama dengan BTN, baik lending maupun funding,” jelas dia.
Baca juga: Insentif Beli Rumah Gratis PPN Bakal Dongkrak Penyaluran KPR BTN |
Nixon mengungkapkan, alumni BTN Santri Developer saat ini telah membentuk Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) yang berdiri pada tanggal 8 Februari 2022. Adapun gebrakan pertama, beberapa alumni yang tergabung dalam ASANU tersebut, berhasil mengakuisisi sebuah perumahan di daerah Banjarnegara dan mengembangkan perumahan tersebut.
“ASANU juga berencana untuk membuat beberapa project perumahan di daerah lain, seperti di Wonosobo, Kajen, Magelang Malang, serta Solo dan rencana untuk mengakuisisi beberapa project yang ada di Bank BTN dengan rata-rata luasan proyek sekitar 5 hektare,” jelas Nixon.
Lebih lanjut Nixon menuturkan, BTN terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat secara nasional. Sejak 1976 sampai dengan saat ini, BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 5,2 juta unit atau senilai Rp409,03 triliun baik melalui pembiayaan perumahan subsidi, non subsidi maupun pembiayaan perumahan syariah.
Selain itu, BTN juga berfokus pada penyaluran sektor informal. Selama 5 tahun terakhir, BTN telah menyalurkan sebanyak 132.841 unit atau senilai Rp21,91 triliun khusus sektor informal yang tersebar diberbagai pekerjaan, di antaranya penyaluran pembiayaan perumahan kepada marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya
“Sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar kepada 185 sub-sektor pendukung perumahan dan turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan,” papar Nixon.
Selain itu, sektor perumahan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuah ekonomi nasional.
“Kontribusi sektor perumahan memang sangat tinggi karena sektor perumahan ini sangat padat modal, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 500 ribu pekerja untuk setiap 100 ribu unit rumah yang dibangun dan menggunakan 90 persen bahan lokal,” ujar dia.
Pengasuh Ponpes Edi Mancoro Muhammad Hanif menyampaikan pihaknya sangat mendukung penuh program yang dilakukan oleh BTN. Lewat program pelatihan ini santri diharapkan menjadi pengembang yang baik dan punya akhlak yang mulia, yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Kami menyambut dengan baik karena untuk meningkatkan life skill. Para santri tidak hanya dibekali ilmu agama saja, namun juga ilmu yang membuat mereka mampu bertahan di masa datang, bisa survive, bisa megembangkan diri menjadi manusia yang lebih baik dan tentunya berdampak baik ke masyarakat," ungkap Edi.
Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Perhutanan Sosial NU Circle Alip Purnomo menambahkan, program pelatihan Santri Developer ini akan terus dilakukan untuk sebagai langkah mengembangkan SDM santri yang mandiri dan lebih unggul.
"Program ini tentunya untuk pengembangan sumber daya manusia, santri pada dasarnya sudah diajarkan kemandirian, nah ini kita sempurnakan dengan program yang berkolaborasi dengan perusahaan, berbagai partner lain dari pemerintah dan swasta," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News