Komitmen tersebut ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pengelolaan dana FLPP bersama 45 Bank penyalur lainnya, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR dan BP Tapera.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, hari ini adalah tonggak sejarah baru dengan pengalihan dana FLPP dari PPDPP ke BP Tapera.
"Kami siap untuk segera menyalurkannya kepada masyarakat khususnya MBR. Menjadi harapan semua semoga proses penyaluran FLPP akan menjadi lebih baik, efisien, efektif dan sekaligus dapat mendukung program Pemerintah dalam rangka menurunkan angka backlog perumahan di tanah air," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 26 Desember 2021.
Tahun ini, BP Tapera menargetkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp22 triliun atau setara dengan 200 ribu unit rumah. Haru mengaku siap menjadi mitra BP Tapera dalam mempercepat penyaluran KPR Sejahtera di tahun 2022.
"BTN telah menyiapkan digital mortgage ecosystem yang akan mendukung sektor properti, mendukung baik sisi supply maupun demand di sektor ini, sehingga kebutuhan masyarakat akan perumahan dapat di penuhi dan para stakeholder sektor properti dapat terakomodasi dalam menjalankan perannya di sisi supply," kata Haru.
Adapun setelah perpindahan pengelolaan dana FLPP kepada Tapera dipastikan menggunakan prinsip "plug n play" dimana proses pengajuan dan operasional pencairan menggunakan proses yang sudah ada.
Jadi, calon debitur yang ingin mendapatkan KPR Sejahtera FLPP dapat mengisi data melalui aplikasi SiKasep kemudian BP Tapera yang akan melakukan verifikasi data dari calon debitur tersebut.
Proses verifikasi ini diantaranya menyesuaikan data calon debitur dengan persyaratan penerima FLPP yang diatur peraturan perundangan yang berlaku.
Jika sesuai, maka Bank akan melakukan pemrosesan untuk melihat kelengkapan berkas administrasif, kemampuan bayar, kesesuaian agunan dan lain sebagainya.
Haru optimistis, sinergi BTN dengan BP Tapera akan semakin kuat karena kedua pihak sudah bekerjasama dalam program Pembiayaan Perumahan Tapera (Program Tapera). Program Tapera tersedia khususnya bagi PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin memiliki rumah pertama.
"Kerjasama strategis ini kami harapkan dapat berjalan dengan lancar dan dapat menyukseskan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintah serta membantu masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan rumah impiannya," kata Haru.
Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar menambahkan, BTN telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 117.699 unit dengan nilai Kredit Rp17,15 triliun.
Angka tersebut merupakan perolehan dari BTN konvensional sebanyak 96.487 unit dengan nilai Rp14,11 triliun dan Unit Usaha Syariah sebanyak 21.212 unit dengan nilai Rp3,03 triliun.
"Dengan pencapaian tersebut kami telah berkontribusi setidaknya 65 persen dari angka pencapaian penyaluran KPR Sejahtera FLPP nasional pada tahun 2021 yang mencapai lebih dari 178 ribu unit," ujar Hirwandi.
Dengan performa pencapaian tahun ini dan proyeksi pemulihan ekonomi yang terus membaik, maka BTN mengajukan permintaan kuota FLPP sebanyak kurang lebih 200 ribu unit tahun depan.
"Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, karena 2022 BTN semakin siap karena sudah banyak improvement dari business process yang telah dijalankan seperti aplikasi KPR online, inovasi produk serta program KPR," ujarnya.
Selain strategi tersebut, BTN juga gencar berkolaborasi dengan developer untuk menciptakan sinergi pemasaran dengan mempertemukan supply dan demand melalui media marketing bersama ke berbagai instansi serta melakukan pemasaran kepada instansi yang memiliki potensi penyaluran pembiayaan perumahan.
"Kami membuka kerjasama dengan seluruh stakeholder properti untuk memperluas dan memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan pembiayaan perumahan," ujar Hirwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News