Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II berusaha secepat mungkin melaksanakan penanganan pascabencana melalui pembangunan huntap dengan teknologi rumah tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan masyarakat yang terdampak bencana membutuhkan tempat tinggal yang layak karena tempat tinggalnya banyak yang rusak parah khususnya yang berada di jalur sesar Cugenang.
“Kami dengan pemerintah Kabupaten Cianjur mendata sejumlah infrastruktur dan perumahan yang mengalami kerusakan dan perlu penanganan. Setelah didata rumah masyarakat yang rusak dan berada di jalur sesar menjadi zona merah dan tidak holeh dibangun hunian kembali," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Maret 2023.
Kompleks huntap tahap I, di bangun di Desa Sirgaalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur sebanyak 200 unit diatas lahan seluas 2,4 hektar. Di bagian pintu gerbang utama ditempatkan papan nama perumahan bertuliskan Bumi Sirnagalih Damai.
Baca juga: 200 Huntap Korban Bencana di Cianjur Siap Diserahkan |
Adapun spesifikasi bangunnya menggunakan struktur rumah tahan gempa Risha, dinding bata ringan dan di plester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum.
Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dan pintu serta jendela UPVC dan plafond gypsum serta dilengkapi jaringan listrik 900 watt dan jaringan air PDAM. Jalan lingkungan juga tersedia dan dicor beton serta dilengkapi fasilitas balai warga, taman bermain dan penghijauan serta masjid.
“Pembangunan huntap ini dibangun dengan Risha selama tiga bulan mulai awal Desember 2022 dan bisa segera dihuni oleh masyarakat pada awal Maret 2023. Kami juga ingin masyarakat segera memanfaatkan bangunan ini bersama keluarganya dan memiliki semangat hidup baru,” jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News