Ketiganya menciptakan toilet dengan teknologi bernama Save. Teknologi tersebut membuat toilet mampu memisahkan urine yang banyak mengandung nutrisi, kemudian diubah menjadi pupuk dan membuang sisanya.
"Dalam sebuah studi mencatat bahwa tingkat nitrogen yang disebabkan oleh limbah air dan penggunaan pupuk yang berasal dari pertanian justru lebih mengancam perubahan iklim," kata perwakilan Laufen, dikutip Dezeen.

(Foto: Laufen)
Untuk memisahkan urine, EOOS merancang bagian melengkung di sisi dalam toilet untuk menangkap cairan ke dalam mangkuk. Wadah tersebut dijuluki perangkap urin. Tak hanya itu, perangkap juga akan memisahkan tinja dari urine.
Desain ini mengharuskan penggunanya untuk selalu duduk selama proses tersebut. Nitrogen, fosfor, dan kalium dalam kandungan urine bisa diubah menjadi pupuk dan akselerator kompos yang baik.
Namun, untuk menjadi pupuk yang baik perlu proses terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa kontaminan. Urine yang terperangkap harus dinetralkan dengan reaktor desentralisasi untuk menghilangkan mikro polutan dan residu dari urine serta memulihkan nutrisi.

(Foto: Laufen)
Langkah tersebut telah diuji coba oleh studio desain Zurich, Vuna. Sistem ini menggunakan transformasi mikroba, filtrasi karbon aktif, dan distilasi untuk mengubah urine.
Hasilnya adalah pupuk yang disebut Aurin, yang telah disetujui oleh Kantor Pertanian Federal Swiss untuk digunakan pada semua tanaman.
Perusahaan desain EOOS, Laufen, dan institut EAWAG berharap perangkat ini juga dapat mengatasi tingginya tingkat polutan yang dikeluarkan oleh sistem pembuangan ke lingkungan. Polutan tersebut yaitu bakteri, residu medis, serta nitrogen dan fosfor, yang masuk ke sistem air melalui kotoran manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id