Salah satu pengembang baru yang hadir di kawasan tersebut adalah PT Hadez Graha Karya. Proyeknya yang bernama Hadez Sentosa Residence, berlokasi di Jati Asih, Bekasi.
"Luasnya lahannya 16 hektar dengan pembangunan lebih dari seribu unit rumah tapak," kata Dirut PT Hadez Graha Karya Ahmad Saepulloh di Wisma 76, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Proyek perumahan tersebut sudah mengantongi izin dan sudah dibangun show unitnya. "September kita akan rapihkan, sehingga Oktober sudah bisa kita groundbreaking," sambungnya.
Nilai investasi untuk proyek perumahan di Bekasi Barat ini mencapai Rp 1 triliun. Dana tersebut untuk keperluan pembelian lahan sekitar Rp 400 miliar dan sisanya untuk pembangunan fasilitas lainnya.
"Dananya berasal dari internal, kita ada Rp 400 miliar untuk ekuitas yang berasal dari modal masing-masing," ungkap Ahmad.
Tipe yang ditawarkan mulai dari 36/60, 66/72 dan 77/84 yang berada dalam cluster Green Wood. Harga yang dipasarkan mulai dari Rp 400-an juta untuk termurah dan Rp 900-an juta untuk yang termewahnya.
“Skema pembayaran yang ditawarkan juga beragam. Ada cash bertahap tanpa bunga mulai dari 12 kali hingga 60 kali. Juga ada pembelian dengan KPR dengan uang muka 10 persen yang dapat dicicil,” ungkapnya.
Rambah rumah murah
Selain di Bekasi, PT Hadez Graha Karya berniat membangun perumahan murah. Ada cadangan lahan seluas 200 hektar. Di antaranya 30 hektar di Cikarang, Jawa Barat.
"Rumah subsidi ini harganya mulai Rp 156 juta. Kita akan mulai bangun tahun depan," jelas Ahmad.
Ada pula lahan di Pasar Kemis, Tangerang. Selain rumah murah bersubsidi, di sana juga akan dibangun rumah non-subsidi. "Komposisinya 50:50. Mungkin setelah Pemilu 2019 akan dimulai pembangunannya,"ungkap Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
