Jakarta: Pemerintah memangkas sejumlah anggaran Kementerian demi efisiensi, salah satunya sektor perumahan. Namun, efisiensi tersebut berdampak juga pada sektor perhotelan.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat mengatakan efisiensi ini mungkin akan berdampak terhadap sektor hospitality. Ia pun memberikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemilik hotel.
“Pertama adalah harus menarik attraction yang sebagai one of the point of destination,” ujar Syarifah dalam paparannya.
Selain itu, ia menambahkan tiga tahun terakhir setelah pandemi Covid-19 bahwa pariwisata di Indonesia cukup baik. Jika melihat sumber hospitality tenant tidak hanya bijaksana, tetapi juga wisatawan juga datang dari market domestik ataupun regional market.
“Saya rasa Indonesia menjadi salah satu yang dituju di ranah regional dan global sebagai tourism destination,” jelas Syarifah.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemilik hotel seperti membuka kegiatan-kegiatan festival berskala regional atau global. Kemudian, bekerja sama dengan institusi global, baik di bidang olahraga, pariwisata, maupun kultur budaya.
| Baca juga: Trik Pemilik Gedung Perkantoran di Jakarta Gaet Minat Penyewa |
Selain itu, ia mengatakan musim liburan vacation juga dapat memberikan penawaran yang lebih menarik untuk market domestik. Misalnya, menargetkan sektor liburan untuk keluarga dan komunitas berkegiatan, baik berbasis hobi maupun kultur untuk berkegiatan di ruang hospitality. Namun, Syarifah menyatakan belum ada kepastian tentang efisiensi anggaran terhadap industri hotel.
“Saya rasa kita juga masih menunggu kepastian dari implementasi terkait efisiensi anggaran ini,” tuturnya
General Manager Frank Tumewa juga menambahkan bahwa penghematan di biaya operasional menjadi langkah utama daripada perusahaan tersebut mengurangi penggunaan sumber daya dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
“Dari perusahaan yang tidak hanya menunggu dari pemerintah, tapi harus ada proaktif juga dengan penggunaan biaya operasional tadi, sumber daya, dan optimalkan teknologi,” tutup Frank. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
