Peningkatan mutu kualitas pekerjaan perkerasan aspal merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang teknologi dan bisnis, khususnya dalam peningkatan mutu kualitas pekerjaan perkerasan aspal dan pengembangan teknologi perkerasan yang ramah lingkungan merupakan langkah yang sangat penting dan strategis bagi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
“Sebagai negara dengan jaringan jalan nasional yang luas, kebutuhan akan perkerasan aspal yang berkualitas tinggi menjadi sangat penting. Implementasi teknologi perkerasan aspal yang lebih ramah lingkungan adalah kebutuhan mendesak yang harus segera direspons,” kata Rachman Arief dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Agustus 2024.
Baca juga: Gandeng Korsel, IKN Bakal Punya Terowongan Bawah Laut |
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dalam perkerasan aspal tidak hanya akan meningkatkan kualitas jalan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Dengan adanya sistem manajemen kualitas pelaksanaan pekerjaan aspal yang baik dengan memanfaatkan platform digital, Direktorat Jenderal Bina Marga dapat memonitor dan mengendalikan proses pekerjaan secara lebih efektif dan efisien.
“Teknologi digital memungkinkan kita untuk melakukan pemantauan secara real-time, analisis data yang akurat, memudahkan deteksi dini kerusakan dan penanganan yang lebih cepat, serta pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia,” kata dia.
Negara Korea memiliki teknologi perkerasan aspal yang sudah teruji dan terbukti berkualitas. Di sisi lain, Indonesia dengan cakupan wilayah yang luas menghadapi berbagai tantangan dalam penyediaan jaringan jalan sehingga kebutuhan akan perkerasan aspal yang berkualitas tinggi menjadi sangat penting.
“Kita berharap teknologi hasil kerjasama ini dapat disesuaikan dengan kondisi di Indonesia namun tetap memberikan hasil yang setara dengan standar kualitas di Korea,” ungkap dia.
Rachman menambahkan selain pengembangan teknologi perkerasan jalan, percepatan pembangunan sistem Pavement Quality Management System (PQMS) juga menjadi fokus utama Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
“Kita harapkan agar program ini dapat selesai lebih cepat pada akhir 2024 agar bisa segera dimanfaatkan untuk memastikan semua proses dan pekerjaan terkait perkerasan jalan dapat terlaksana sesuai dengan standar kualitas yang tinggi,” ungkap dia.
Kemitraan Indonesia-Korea Selatan dalam bidang jalan telah terjalin sekitar 19 tahun. Sejak 2019 hingga 2023, Kementerian PUPR telah bekerjasama dengan Kementerian Tanah, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan jembatan pada jaringan jalan nasional melalui program Establishment of Integrated Management for Structural Health Monitoring System (SHMS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di