Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta Sigit Sapto Rahardjo menyebut LRT akan melewati tiga kabupaten dan satu kota yakni Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta.
Rutenya direncanakan dimulai dari Tempel (Sleman)- Terminal Jombor (Sleman)- Stasiun Tugu (Kota Yogyakarta)-Jalan Parangtritis (Bantul)-Sanden-Srandaan (Bantul). Kemudian dari Sentolo (Kulon Progo)- Stasiun Kedundang dan berakhir di Bandra Kulonprogo.
"Jalurnya dari Tempel ke Bantul sekitar 44,20 kilometer. Kalau dari Parangtritis ke Bandara NYIA sekitar 30.33 kilometer," jelas Sigit di Kantor Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 1 Februari 2018.
(Baca: LRT Dibutuhkan di Yogyakarta)
Untuk meminimalisir penggunaan lahan, jalur LRT dari Tempel hingga Jalan Parangtritis direncanakan dibangun melayang (elevated). Sebab jalur itu akan melewati kawasan yang padat penduduk. Sementara jalur dari Parangtritis ke bandara NYIA akan disatukan dengan jalur kereta api yang sudah ada.
Pembangunan transportasi massal ini diperkirakan menelan biaya Rp2,5 Triliun. Jumlah tersebut sudah meliputi biaya pembebasan lahan, pembangunan jalur, penyediaan kereta dan sarana prasarana pendukung.
Berdasarkan kajian Dinas Perhubungan DI Yogyakarta, keberadaan LRT sudah sangat mendesak untuk mengurangi kemacetan. Namun, Dinas Perhubungan DI Yogyakarta turut akan melakukan strategi lainnya untuk mengurai kemacetan. Di antaranya memperbanyak kantong parkir, merekayasa lampu lalu lintas dan membangun jalan lingkar luar.
Sigit menjelaskan studi kelayakan dan kajian pembangunan LRT sudah selesai dilakukan pada 2017. Kini Pemda tengah menyusun analisis bisnis. Kemudian detail enginering design (DED) akan disusun 2018. Usai DED, Pemda DI Yogyakarta akan menyusun skema pembiayaan proyek. Pembangunan LRT ini selesai sebelum 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id