Pembinaan kontraktor dilakukan mulai dari pemaketan pekerjaan di Kementerian PUPR yang nilai pekerjaannya di bawah Rp100 miliar. Hal ini agar semua kontraktor swasta nasional dengan kualifikasi usaha menengah dan kecil bisa mengikuti.
"Sejak 6 November 2019 hingga 29 Januari 2020 tercatat sebanyak 3.086 paket senilai Rp36,2 triliun telah dilakukan tender. Hampir 95 persennya merupakan kontraktor-kontraktor lokal yang hadir," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Basuki mengingatkan kontraktor swasta nasional/lokal dengan kualifikasi menengah dan kecil untuk menjaga kepercayaan masyarakat dalam membangun infrastruktur. Untuk itu menurutnya kualitas menjadi tuntutan utama yang harus diperhatikan.
"Saya berpesan, khususnya untuk yang mengerjakan pembangunan pasar, sekolah, madrasah, saya ingatkan bahwa pada saat kita menandatangani kontrak, penyedia jasa dan pengguna jasa menjadi satu tim dengan perannya masing-masing. Jadi saya minta bekerja sama dengan betul, untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi," pesannya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan, Kementerian PUPR terus meningkatkan perhatian kepada para penyedia jasa konstruksi nasional dengan kualifikasi usaha menengah dan kecil lewat sejumlah peraturan.
"Salah satunya dengan penerbitan perubahan Peraturan Menteri (Permen) nomor 31 Tahun 2015 menjadi Permen nomor 7 Tahun 2019 sehingga yang tadinya segmen pasarnya pekerjaan konstruksi senilai Rp50 miliar itu paket besar, kita revisi naikkan yang di atas Rp100 miliar baru masuk kategori paket besar," ujarnya.
Syarif berharap ketentuan yang diatur dalam Permen nomor 7 Tahun 2019 tersebut juga dapat dilaksanakan pada pembangunan infrastruktur di bawah kewenangan Pemerintah Daerah baik di tingkat Provinsi/Kota/Kabupaten.
"Karena kalau kita melihat jumlah kontraktor nasional kurang lebih sebanyak 130 ribu dan hanya 1,3 persen yang badan usaha dengan kualifikasi besar, sementara yang menengah kurang lebih 14,7 persen, dan yang kecil itu sekitar 84 persen. Untuk itu Menteri PUPR menginginkan adanya upaya-upaya dalam memberikan peningkatan peran kepada para kontraktor menengah ke bawah," tuturnya.
Komitmen Kementerian PUPR untuk meningkatkan peran kontraktor lokal menurut Syarif juga sudah dibuktikan lewat peningkatan jumlah kontraktor menengah ke bawah yang melakukan tandatangan kontrak pada 3.086 paket yang telah selesai lelang dini.
"Dari jumlahnya yang tiga ribuan paket pekerjaan, lebih dari 90 persen adalah kelas menengah yang di bawah Rp100 miliar, jadi kontraktor lokal ini kesempatannya akan jauh lebih besar ke depan," kata Syarif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News