"Walaupun kita ada refocusing anggaran akibat pandemi namun subsidi perumahan terus ditingkatkan, termasuk pada 2022 nanti subsidi itu akan terus ditambah untuk mempercepat pembangunan perumahan bagi rakyat Indonesia," katanya secara virtual, Selasa, 18 Mei 2021.
Menteri Basuki menambahkan, jika program perumahan menjadi prioritas karena rumah subsidi dapat menggerakkan lebih banyak komponen industri perumahan selain untuk konstruksi perumahan itu sendiri.
Kementerian PUPR sangat berkepentingan untuk mewujudkan rumah yang berkualitas, untuk itu pihaknya meminta seluruh stakeholder untuk saling bekerja sama.
"Karena kita memanfaatkan uang APBN, uang negara, jadi harus saya pertanggungjawabkan penggunaan uang itu, sekaligus sebagai tanggungjawab perlindungan konsumen," jelasnya.
Basuki juga berharap bahwa pengembang perumahan, bank pelaksana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) turut bertanggang jawab terhadap kualitas rumah.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran FLPP sebanyak 157.500 unit senilai Rp19,1 triliun. Per Mei, dana FLPP yang telah disalurkan senilai Rp6,47 triliun untuk 59.503 unit.
"Berdasarkan catatan realisasi per 11 Mei 2021, PPDPP telah menyalurkan FLPP sebesar Rp6,47 triliun," kata Direktur Utama PPDPP Arief Sabbarudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News