"Bisnis properti memiliki multiplier effect yang besar karena akan menggerakkan sekitar 170 industri," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dilansir dari Antara, Kamis, 1 Juli 2021.
Dia mengatakan, secara universal diakui bahwa sektor properti merupakan salah satu sektor yang penting, karena mampu menarik dan mendorong kegiatan di berbagai sektor ekonomi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mulai dari sektor jasa, bahan bangunan, hingga memengaruhi perkembangan sektor keuangan, serta berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja," kata Menteri Basuki.
Dia juga menambahkan bahwa saat masa pandemi, salah satu sektor yang paling berpengaruh terhadap ketahanan perokonomian adalah sektor properti, dalam hal ini termasuk sektor perumahan.
Pemerintah sudah dan akan terus memberikan insentif untuk keberlangsungan sektor ini, terakhir pemerintah memberikan insentif bebas PPN 100 persen untuk pembelian rumah sampai dengan harga Rp2 miliar.
"Serta 50 persen untuk pembelian rumah dengan harga antara Rp2 miliar sampai dengan Rp5 miliar, sebagaimana diatur oleh PMK Nomor 21 Tahun 2021," jelasnya.
Khusus untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki rumah, pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan dan program kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), serta Bantuan Pembiayaan Berbasis Tabungan (BP2BT). Semua program tersebut telah berhasil memfasilitasi jutaan MBR di seluruh Indonesia.