Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya berharap sektor perumahan ini bisa tumbuh di kisaran dua digit hingga akhir 2021 seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.
Sektor perumahan saat ini sudah menunjukkan tren positif sejak triwulan I-2021, yakni mencatat pertumbuhan sebesar 3,74 persen.
"Yang jelas, jika sektor perumahan tumbuh artinya masyarakat memiliki banyak kesempatan untuk memiliki perumahan yang layak huni," katanya di Palembang, Selasa, 24 November 2021.
Untuk itu, pemprov memberikan kebijakan berupa kemudahan perizinan hingga membantu pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan, jaringan gas, PDAM, dan PLN.
Pemprov berharap, dengan adanya kemudahan dan beragam bantuan subsidi itu maka dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni.
Real Estate Indonesia (REI) Sumatra Selatan menilai mayoritas pengembang masih menggarap hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR di provinsi itu.
Ketua DPD REI Sumatra Selatan Zewwy Salim mengatakan pembangunan rumah yang dilakukan pengembang 85 persen merupakan kategori rumah MBR, sedangkan sisanya sebesar 15 persen merupakan hunian komersial.
"Untuk hunian MBR itu yang di bawah Rp200 juta (rumah subsidi). Sementara untuk segmen komersil biasanya rentang harga Rp200 juta-Rp500 juta. Kalau untuk Rp500 juta ke atas ada segmen tersendiri," kata dia.
Ia tak membantah bahwa penjualan rumah sempat turun tahun lalu lantaran dampak pandemi covid-19. Namun, pada 2021 REI Sumsel mematok target penjualan sebanyak 15 ribu unit atau meningkat dibandingkan dengan realisasi 2020 sebanyak 10 ribu unit.
"Tingkat backlog (permintaan) hunian di Sumsel mencapai 5.000 unit sehingga peluang pengembang untuk menangkap pasar di wilayah itu masih terbuka lebar," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id