Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai rampungnya pembangunan Kampung Susun Akuarium untuk melunasi janji-janji kemerdekaan. Kawasan Pasar Ikan yang menjadi lokasi berdirinya Kampung Susun Akuarium disebut memiliki nilai sejarah.
"Akuarium tersebut memiliki nilai historis tersendiri karena menjadi tempat bertemunya dua putra fajar, Soekarno-Hatta setelah pulang dari pengasingan," ujar Anies di lokasi, Selasa, 17 Agustus 2021.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan, Kampung Akuarium akan dialiri air bersih yang diperoleh dari pipa sambungan dengan perusahaan air minum (PAM) di sekitar Penjaringan, Jakarta Utara.
"Sementara air kotornya, akan disiapkan instalasi pengolahan air limbah tersendiri. Ini sudah menjadi standar rusun-rusun yang dibangun oleh DKI," ujar Afan di Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021.
Kemudian, desain bangunan vertikal memiliki lebih banyak akses ruang terbuka bagi komunitas warga untuk membangun kekeluargaan di lantai dasar. Hunian lebih banyak ditempatkan di lantai atas dan bisa diakses menggunakan tangga.
Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) Dharma Diani mengatakan, nantinya penempatan warga akan disesuaikan berdasarkan usia.
Usia Kepala Keluarga yang lebih muda ditempatkan di lantai atas, sementara yang lebih tua ditempatkan di bawah. Selain itu ada juga satu unit hunian yang memiliki fasilitas bagi penyandang disabilitas.
"Itu semuanya berdasarkan hasil diskusi musyawarah untuk mufakat," kata Diani.
Anies juga mengatakan pihaknya juga membangun jembatan agar komunitas warga Kampung Akuarium dengan komunitas warga Kampung Luar Batang, tersambung. Selama ini koneksi antarpenghuni harus memutar jalan yang lebih jauh.
Dengan jembatan itu, Anies bermaksud memberi perhatian kepada warga agar tidak terisolir dari lingkungan sekitarnya.
"Jembatan ini adalah salah satu aspirasi masyarakat sini. Jangan sampai Kampung Akuarium ini terisolasi dari perkampungan lain yang ada di kanan dan kirinya," ujar Anies.
Selain itu, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sarjoko mengatakan terdapat satu ruangan berisi galeri sebagai ruang pameran cagar budaya, serta tiga kios usaha untuk warga Kampung Akuarium.
"Kami akan memperhatikan terkait kemampuan ataupun potensi ekonomi yang akan bisa dikembangkan warga di Kampung Akuarium ini," ujar Sarjoko.
Syarat menempati Kampung Susun Akuarium adalah warga terkena dampak penggusuran di zaman pemerintahan Basuki Tjajaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Koperasi ABM memiliki semua data aset kerugian warga sehingga bukti bukti yang dimiliki itu yang diserahkan kepada pusat rumah dan agraria untuk dikaji sebagai persyaratan.
"Warga yang pindah ke rusun saat penggusuran, setelah nego dan diskusi, mereka juga bagian dari selter juga rusun. Jadi, kami tunggu proses pembangunan selesai, InsyaAllah mereka akan kembali kemari," kata Diani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News