Kementerian PUPR telah menerapkan teknologi konstruksi pada proyeknya. (Foto: dok: Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah menerapkan teknologi konstruksi pada proyeknya. (Foto: dok: Kementerian PUPR)

Penggunaan Teknologi dalam Konstruksi Tingkatkan Akurasi

Rizkie Fauzian • 02 Mei 2019 11:45
Jakarta: Era industri 4.0 ditandai dengan perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi termasuk di bidang jasa konstruksi. Pemanfaatan teknologi harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
 
"Bukan sekadar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat. Industri 4.0 hanya instrumen, justru di belakangnya harus ada sumber daya manusia (SDM) yang handal," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 April 2019.
 
Untuk memenangkan kompetisi global, kebijakan di sektor konstruksi nasional harus diarahkan untuk lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik. 

Salah satu prinsip dasar yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan Building Information Modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0. 
 
BIM merupakan sebuah metode baru untuk konstruksi infrastruktur yang mengintegrasikan model virtual beserta data atau informasi teknisnya. Kelebihan dari aplikasi ini yaitu meningkatkan efisiensi dan akurasi.
 
"Efisiensi dan akurasi melalui kerja sama antara para pemangku kepentingan, desain dan pembangunannya menjadi lebih ramping dan transparan, berbagai kesalahan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan bisa dihindari, serta penggunaan material, peralatan, dan waktu menjadi lebih optimal," katanya.
 
Kementerian PUPR telah menerapkan teknologi BIM pada proyek percontohan (pilot project) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pulau Morotai, Kepulauan Maluku. Pemanfaatan BIM di KSPN Morotai mencakup pembangunan jalan wisata, infrastruktur penahan abrasi pantai teknologi 3B (Berkait, Berongga, Bertangga), dan toilet wisata. 
 
Kementerian PUPR sudah mengembangkan sejumlah teknologi informasi yang telah ditampilkan pada PUPR 4.0 Expo, beberapa waktu lalu. Beberapa di antara aplikasi teknologi informasi yang sudah dikembangkan Kementerian PUPR adalah aplikasi Jalan Kita (Jaki), yaitu aplikasi berbasis ponsel agar masyarakat pengguna jalan dapat memberikan informasi terkait kondisi jalan dan jembatan di Indonesia. 
 
"Melalui aplikasi Jaki, masyarakat terlibat mengawasi kondisi jalan agar pemeliharaan jalan bisa direspons secepatnya," ujar Menteri Basuki. 
 
Selain Jaki, Kementerian PUPR juga telah meluncurkan aplikasi Drought and Flood Early Warning System, Sibas Ripi yakni sistem informasi dan database online sebagai media koordinasi antar pelaku dalam perencanaan dan pelaksanaan infrastruktur PUPR yang mendukung pengembangan wilayah, dan aplikasi E-Rekomtek SDA untuk melayani permohonan rekomendasi teknis melalui media elektronik (online).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan