Perbedaan air PDAM dan sumur. Foto: Freepik
Perbedaan air PDAM dan sumur. Foto: Freepik

Air PDAM vs Sumur Bor: Mana yang Lebih Sehat dan Ramah Kantong?

Rizkie Fauzian • 20 Agustus 2025 11:35
Jakarta: Pemilihan sumber air merupakan salah satu keputusan dasar yang harus dipilih saat membangun sebuah rumah. Di Indonesia, dua sumber utama yang paling umum digunakan adalah air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan air yang didapat melalui sumur bor.
 
Keduanya memiliki karakteristik, kelebihan, serta kekurangan yang signifikan. Sebelum kamu bingung memilih, sebaiknya pahami perbedaan mendasar antara keduanya untuk menentukan yang paling sesuai dengan kebutuhan, lokasi, dan anggaran keluarga.
 
Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi tagihan bulanan, tetapi juga kualitas air yang akan kamu gunakan untuk keperluan sehari-hari.  Berikut adalah tujuh perbedaan utama antara air PDAM dan air sumur bor yang perlu kamu ketahui.

Perbedaan PDAM dan air sumur bor

Air PDAM vs Sumur Bor: Mana yang Lebih Sehat dan Ramah Kantong?
Perbedaan air PDAM dan sumur. Foto: Freepik

1. Sumber air

PDAM

Air PDAM berasal dari sumber air permukaan seperti sungai, danau, atau waduk. Air baku ini kemudian diolah secara terpusat di Instalasi Pengolahan Air (IPA) sebelum didistribusikan ke pelanggan.
 
Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi ID Pelanggan PDAM yang Tidak Ditemukan

Sumur Bor
 
Air sumur bor berasal langsung dari lapisan akuifer di bawah tanah. Kualitasnya sangat bergantung pada kondisi geologis dan ada atau tidaknya pencemaran di lingkungan sekitar.

2. Kualitas dan Pengolahan

PDAM
 
Kualitas air PDAM lebih terjamin karena telah melalui serangkaian proses pengolahan standar, termasuk koagulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi menggunakan klorin untuk membunuh kuman.
 
Sumur Bor
 
Air sumur bor bersifat lebih alami, namun kualitasnya tidak terstandarisasi. Air ini berisiko mengandung mineral tinggi (seperti zat besi dan mangan) atau bahkan tercemar bakteri E. coli dan logam berat dari rembesan septic tank atau limbah industri terdekat.

3. Biaya

PDAM
 
Memerlukan biaya berlangganan bulanan yang dihitung berdasarkan volume pemakaian air (meter kubik). Biaya pemasangan awal juga menjadi tanggungan pelanggan.
Sumur Bor
 
Biaya awal pembuatan sumur bor cukup besar, mencakup jasa pengeboran, pembelian pompa air, dan instalasi pipa. Namun, setelah itu tidak ada biaya tagihan bulanan, hanya biaya listrik untuk pompa.

4. Ketergantungan dan Pasokan

PDAM
Pasokan air bisa terganggu jika terjadi perbaikan pipa, gangguan pada instalasi pengolahan, atau saat musim kemarau panjang yang menyebabkan debit air baku menurun.
 
Sumur Bor
 
Memberikan kemandirian pasokan air. Selama sumber air tanah masih tersedia dan pompa berfungsi baik, air akan terus mengalir. Namun, sangat bergantung pada ketersediaan listrik.

5. Kandungan Klorin (Kaporit)

PDAM
 
Mengandung sisa klorin sebagai desinfektan. Meskipun aman, bagi sebagian orang, bau kaporit bisa mengganggu dan dapat mempengaruhi rasa air.
 
Sumur Bor
 
Bebas dari klorin, sehingga rasanya cenderung lebih segar dan alami, asalkan tidak terkontaminasi zat lain.

6. Perawatan

PDAM
Perawatan infrastruktur utama menjadi tanggung jawab pihak PDAM. Pelanggan hanya bertanggung jawab atas jaringan pipa di dalam properti.
 
Sumur Bor
 
Seluruh perawatan, mulai dari pompa air, pipa, hingga kualitas air (misalnya, tes laboratorium berkala) menjadi tanggung jawab penuh pemilik rumah.

7. Tekanan Air

PDAM
 
Tekanan air sering kali bervariasi tergantung pada lokasi rumah dan jam sibuk pemakaian. Beberapa rumah mungkin memerlukan pompa pendorong tambahan.
 
Sumur Bor
 
Tekanan air cenderung lebih stabil dan bisa diatur sesuai dengan spesifikasi pompa air yang digunakan. (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan