"Pembangunan rusunawa dilaksanakan selama sembilan bulan dengan total anggaran senilai Rp19,9 miliar," ujar Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara, Hujurat dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 April 2020.
Kementerian PUPR tengah mendorong pembangunan hunian vertikal baik bagi masyarakat maupun bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Hal itu dilakukan agar mereka dapat belajar tinggal di rusun sejak dini mengingat lahan untuk perumahan semakin terbatas.
Berdasarkan data yang dimiliki SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sultra Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Rusunawa Mahasiswa Unsultra dibangun dalam kawasan Kota Kendari yakni di Jalan Kapten Pierre Tendean No. 109 A.
Rusunawa mahasiswa Unsultra dibangun di atas tanah seluas 2.500 meter persegi dengan jumlah kamar 62 kamar dan dua kamar diperuntukan bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Rusunawa tersebut juga dilengkapi dengan furnitur.
"Tipe kamar yang pada setiap ruangan yakni tipe 24 dan kami sudah melengkapinya dengan meubelair seperti tempat tidur, kursi dan meja belajar dan lemari pakaian. Jadi mahasiswa tinggal dengan nyaman dan bisa fokus menuntut ilmu di Unsultra," jelasnya.
Rusunawa mahasiswa Unsultra ini diperuntukan untuk mahasiswa pada satu tahun pertama maksimal selama dua semester dan tidak sampai selesai. Persyaratan dan seleksinya mahasiswa yang akan tinggal di Rusunawa ini sudah ditentukan dari pihak Unsultra sebagai pengelola Rusunawa
Proses serah terima pengelolaan dan pemanfaatan Rumah Susun Mahasiswa Unsultra dari pihak SNVT Perumahan Provinsi Sultra ke pihak Universitas Sulawesi Tenggara telah dilaksanakan pada 13 April 2020 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
