Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) ramah lingkungan atau disebut Eco JPO. (dok: Kementerian PUPR)
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) ramah lingkungan atau disebut Eco JPO. (dok: Kementerian PUPR)

Jembatan Penyeberangan Orang Ramah Lingkungan di Solo

Rizkie Fauzian • 20 Mei 2019 13:41
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan pilot project Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) ramah lingkungan atau disebut Eco JPO. 
 
Salah satu Eco JPO yang selesai dibangun dan diresmikan pada awal Mei 2019 adalah Eco JPO Gladhag Panti Husada Surakarta yang menghubungkan sisi jalan Kolonel Sutarto dengan area RSUD Moewardi.
 
Pembangunan ECO JPO ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dengan Pemerintah Kota Surakarta. 

Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Deded P Sjamsudin mengatakan Eco JPO mengusung konsep berkelanjutan yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. 
 
"Konsep keberlanjutan dari ketiga aspek tersebut terlihat dari desain yang menarik dengan memperhatikan kearifan lokal, fasilitas yang memperhatikan isu gender (perbedaan jenis kelamin, usia, dan penyandang disabilitas) serta penyediaan fasilitas untuk interaksi sosial," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Mei 2019.
Jembatan Penyeberangan Orang Ramah Lingkungan di Solo
Aspek ekonomi yakni diharapkan JPO menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengakomodir ruang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berjualan. Aspek sosial, bisa menjadi media atau tempat berinteraksi sosial. Selain itu, juga menjawab kebutuhan kaum difabel. 
 
Aspek ramah lingkungan dengan adanya lampu solar, pemanfaatan air hujan yang disimpan pada ground water tank untuk menyiram tanaman, dan penggunaan ornamen-ornamen dengan mengusung kearifan lokal. 
 
Nilai tambah Eco JPO lainnya di antaranya adalah ramah lingkungan (environmental friendly) berupa pemanfaatan air hujan yang disimpan pada ground water tank untuk menyiram tanaman, energi yang mandiri (energy self sufficient) dengan penggunaan solar panel untuk catu daya penerangan lampu pada bentang utama JPO, aman (safety) dengan menerapkan perangkat keamanan di area bentang utama dan area tangga serta lift. 
 
"Selain itu juga artistik dengan penggunaan ornamen-ornamen wayang, ukiran batik dan aksen bangunan arsitektural yang mengusung budaya lokal," ujar Deded. 
 
Eco JPO Gladhag Panti Husada memiliki total panjang bentang 29 meter dengan bentang utama 18 meter, lebar 10 meter serta clearance 5,1 meter. Konstruksi JPO menggunakan fondasi bored pile berdiameter 40 centimeter dan kedalaman sekitar 7 meter. 
 
Dengan hadirnya Eco JPO ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat lebih aman dan nyaman menyeberang khususnya yang menuju rumah sakit dan halte. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan