"Tahun ini ada lima program prioritas yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sesuai arahan Bappenas dan Kementerian Keuangan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 Agustus 2021.
Program prioritas yang pertama adalah penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang telah dilaksanakan sejak 2020.
Meliputi 48 bendungan, pembangunan 406 km jalan tol, 25 ribu hektare daerah irigasi, 9.705 unit rusun, serta rehabilitasi sekolah/perguruan tinggi/gedung olahraga dll.
"Sampai dengan Agustus ini, ada empat bendungan yang sudah siap diresmikan yaitu Bendungan Way Sekampung, Bendungan Kuningan, Bendungan Paselloreng, dan Bendungan Bendo," jelasnya.
Adapun total bendungan yang akan diselesaikan pada 2021 ini yaitu 13 bendungan, termasuk Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi yang akan digunakan untuk pengendalian banjir Jakarta.
Selain bendungan, tahun ini juga akan diselesaikan beberapa infrastruktur konektivitas diantaranya Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1, 6 Ruas Dalam Kota Jakarta Seksi A Kelapa Gading – Pulo Gebang.
Selanjutnya, Cibitung – Cilincing Seksi 1, Balikpapan – Samarinda Seksi 1 dan 5, dan Jalan Lingkar Brebes Tegal.
Sedangkan pada bidang permukiman tengah diselesaikan pembangunan Pasar Sukawati Blok A dan Blok B Kab. Gianyar, Venue Piala Dunia FIFA U-20 Kota Surakarta, TPA Talang Gulo Kota Jambi, Supit Urang Kota Malang, dan Jabon Kab. Sidoarjo
Kemudian program prioritas yang kedua adalah program Padat Karya Tunai (PKT). Untuk tahun 2021, anggaran PKT sebesar Rp21,2 Triliun yang menyerap 988.054 tenaga kerja, sedangkan untuk paket konstruksi reguler yang dikerjakan dengan pola padat karya sebesar Rp2 Triliun yang menyerap 244.639 tenaga kerja.
Basuki menambahkan, melalui program PKT ini diharapkan dapat membuka kesempatan kerja minimal selama 6 minggu untuk setiap tenaga kerja.
Selanjutnya program prioritas yang ketiga adalah penyelesaian pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang.
"Penataan kawasan lima DPSP ini dipastikan akan dapat diselesaiakan pada 2021," ungkap Basuki.
Sedangkan program prioritas yang keempat adalah pengembangan food estate di tiga lokasi yaitu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Program prioritas yang kelima yaitu pengembangan Kawasan Industri (KI) Terpadu Batang di Jawa Tengah. Basuki optimistis bahwa pelaksanaan pembangunan infrastruktur dapat tetap berjalan meskipun adanya pandemi covid-19.
"Saya pastikan bahwa proyek strategis nasional di Kementerian PUPR tetap berjalan meskipun dilakukan refocusing anggaran," katanya.
Strateginya adalah dengan melakukan penjadwalan ulang untuk proyek dengan kategori single year contract (SYC) menjadi multi years contract (MYC). Terhadap proyek prioritas yang belum terkontrak pada tahun perencanaan, tetap akan dialokasikan pada tahun berikutnya.
"Semua pelaksanaan konstruksi masih bisa diatur sesuai dengan kesepakatan penyedia jasa, karena kita mengutamakan faktor kesehatan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News