"Presiden Jokowi meminta untuk diperbanyak jumlah tenaga konstruksi yang bersertifikat, bukan tetapi bukan dipercepat. Karena belajar tidak bisa dipercepat. Pada masa lalu, setiap tahun hanya 200 ribuan tenaga kerja konstruksi yang disertifikasi, tahun ini ditargetkan minimal 512 ribu tenaga kerja konstruksi yang disertifikasi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 April 2019.
Menteri Basuki menambahkan, selain bertujuan untuk mengukur kompetensi para tenaga kerja konstruksi, sertifikasi juga akan memudahkan tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Kalau Saudara yang sudah bersertifikat masih kesulitan atau dipersulit dalam mencari kerja, tolong laporkan ke LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), LPJK nanti akan melaporkan lebih lanjut ke Kementerian PUPR," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga melihat lomba uji ketangkasan tenaga kerja konstruksi yang diberi nama "Construction warrior". Lomba ketangkasan tersebut dimenangkan oleh perwakilan tukang dari Banjarnegara sebagai juara pertama, diikuti Purworejo sebagai juara kedua dan Wonosobo pada peringkat ketiga.
"Saya harapkan ketangkasan dalam construction warrior ini dapat diterapkan pada kegiatan sehari-hari dalam membangun infrastruktur. Saya yakin secara teknis tenaga konstruksi Indonesia sudah ahli, namun kita lemah dalam penerapan metode kerja terutama kerapihan kerja, kebersihan di samping kompetensinya," ucap Menteri Basuki.
Untuk mempermudah identifikasi tenaga kerja konstruksi yang telah bersertifikat, Kementerian PUPR bersama dengan LPJK juga telah mengembangkan aplikasi uji sertifikasi digital.
Melalui aplikasi tersebut setiap tenaga kerja yang sudah bersertifikat dapat terlihat datanya hanya dengan menggunakan sistem barcode. Menteri Basuki berkesempatan menguji aplikasi tersebut kepada sejumlah pekerja yang hadir dalam acara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id