Direktur Keuangan dan Operasional SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan, latar belakang program pembiayaan homestay adalah sulitnya mendapatkan pendanaan untuk pembiayaan homestay di desa wisata.
"Arahan dari Menteri Keuangan atau pemegang saham agar SMF berkontribusi dalam kegiatan pariwisata. SMF dan Kementerian Pariwisata menginisiasi model pembiayaan homestay," katanya dalam paparan, Rabu, 20 April 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Trisnadi menambahkan, tujuan program tersebut mendukung pariwisata, medukung program pemerintah, dan meningkatkan perekonomian masyarakat di desa wisata.
Adapun 13 desa wisata yang mendapatkan pembiayaan homestay dari SMF yakni.
- Desa Nglanggeran Gunung Kidul–DIY sebanyak 24 homestay senilai Rp1,575 miliar
- Desa Samiran Boyolali-Jateng sebanyak 19 homestay senilai Rp570 juta
- Desa Kuta Lombok Tengah-NTB sebanyak 7 homestay senilai Rp500 juta
- Desa Pagerharjo Kulonprogo-DIY sebanyak lima homestay senilai Rp340 juta
- Desa Kemuning Karanganyar-Jateng sebanyak 15 homestay senilai Rp1,857 miliar
- Desa Mertak Lombok Tengah-NTB sebanyak lima homestay senilai Rp450 juta
- Desa Sarongan Banyuwangi-Jatim sebanyak satu homestay senilai Rp150 juta
- Desa Tamansari Banyuwangi-Jatim sebanyak 14 homestay senilai Rp1,5 miliar
- Desa Sukajaya Sumedang-Jabar sebanyak dua homestay senilai Rp150 juta
- Desa Sembalun Lombok Timur–NTB sebanyak enam homestay senilai Rp900 juta
- Desa Bangsring Banyuwangi-Jatim sebanyak empat homestay senilai Rp500 juta
- Desa Wringin Putih Banyuwangi-Jatim sebanyak dua homestay senilai Rp250 juta
- Desa Tetebatu Lombok Timur-NTB sebanyak satu homestay senilai Rp75 juta