Berada di latitude (garis lintas antara kutub utara dan kutub selatan yang menghubungkan antara sisi timur dan barat bagian bumi) sama dengan Alaska dan Siberia, membuat Fermont punya iklim sama ganasnya dengan dua daerag tersebut. Durasi musim panas yang pendek, dengan angin dingin berkecepatan tinggi.
Kondisi alam yang ganas ini telah dipikirkan Quebec Cartier Mining Company ketika membangun Fermont sebagai tempat tinggal para pekerja tambang dan keluarganya. Pada akhir 1960-an duo firma arsitektur -Desnoyers dan Schoenauer- ditugaskan membangun 'benteng' yang melindungi Fermont dari hembusan angin dingin.

Dikutip dari amuzingplanet proyek wind breaker raksasa tersebut selesai pada 1974. Nama yang diberikan adalah The Wall, tapi ujudnya bukan sekedar tembok tinggi mengeliling kota seperti benteng perang. Banguan ini malah menjadi ikon kota yang multifungsi.
Multi fungsing karena di dalam komplek The Wall terdapat beberapa fasilitas penting kota. Ada aula, rumah sakit, markas polisi, kolam renang, sekolah dan penjara. Di sisi lain ada hotel, restoran, pusat dan perbelanjaan. Bahkan ada seribu unit apartemen.
Panjang total The Wall adalah 1,3 kilometer, tidak sepenuhnya mengililingi kota. Tapi dibangun di tempat yang tepat untuk menghadang datangnya tiupan angin dari Kutub Utara. Bila dilihat dari atas, denahnya membentuk ujung anak panah sehingga mampu membeloka arah angin ke kiri dan kanan luar kota.

The Wall terinspirasi Svappavaara. Bangunan serupa karya seorang arsitek Swedia, Ralph Erskinem, pada 1962 di pertambangan Arctic, Swedia. Dua proyek tersebut wujud tata kota yang menyesuaikan dengan kondisi alam.
Bentuk bangunannnya memang tidak menarik, cenderung membosankan. Tetapi lebih mengedepankan fungsi dan berhasil dengan sangat baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News