Rumah kubus hitam ini adalah karya kolaborasi arsitek setempat, Fernanda Canales dan Claudia Rodríguez. Sebagaimana dikutip dari deezen proyek rumah tinggal yang diberi nama Casa Bruma ini berdiri di lahan seluas 604 meter persegi.
Rumah ini terdiri dari unit berbentuk kubus dengan ketinggian yang berbeda dengan fungsinya masing-masing. Empat kubus untuk dapur, ruang makan dan ruang duduk. Lima lainnya untuk kamar tidur, garasi dan sebuah gudang. Antar kubus dihubungkan dengan jalan setapak.
Kamar tidur utama terletak di atas kamar tidur anak-anak yang berada dalam satu kubus. Sebuah studio berada di atas ruang makan di kamar lain. Sebagian besar kamarnya memiliki jendela besar dengan pemandangan halaman.
Hanya dua kubus yang memiliki akses langsung ke atap, membuat teras di atas ruang tamu dan kamar tidur tamu. Selebihnya bangunan-bangunan itu dihiasi dengan tanaman hijau. Lantai dan langit-langit menggunakan kayu yang digosok mengkilat dan sekaligus menjadi ornamen interior setiap bangunan.
Rumah tinggal bergaya minimalis ini dirancang untuk keluarga muda kaya raya yang mulai bermunculan di Mexico. dezeen/Rafael Gamo
Dindingnya berwarna monocrome, hitam dan putih. Beton hitam dengan papan dibuat untuk menutupi bagian luar, sementara atapnya rata di setiap bangunan untuk menambah kekompakan. Pasokan air bersih rumah yang berada di tengah hutan ini berasal dari air hujan yang ditampung.
Beton hitam adalah bahan konstruksi populer yang digunakan di Meksiko dan di seluruh Amerika Latin. Warna hitamnya bisa berasal dari pigmen warna, karbon atau arang yang dicampurkan dalam proses pembuatannya.
Material yang kurang dikenal Indonesia biasanya digunakan kalangan industri. Sebenarnya di pasar juga tersedia beton berbagai warna -bahkan seperti beige, ungu, putih dan kuning- untuk berbagai keperluannya masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
