Cara membangun rumah tumbuh. Foto: Shutterstock
Cara membangun rumah tumbuh. Foto: Shutterstock

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Tumbuh dan Tips Membangunnya

Rizkie Fauzian • 26 Februari 2024 12:58
Jakarta: Membangun rumah impian merupakan harapan dan keinginan setiap orang. Desain hingga interior juga dibuat sesuai dengan konsep dan keinginan pemilik rumah.
 
Untuk mewujudkan rumah impian, tentu tak mudah dan murah. Selain biaya, proses membangun rumah menjadi sesuai keinginan mungkin membutuhkan waktu.
 
Jika berniat membangun rumah dengan dana terbatas, sebaiknya pilih desain atau konsep rumah tumbuh. Rumah tumbuh atau yang biasa disebut dengan growing house bisa dibangun secara bertahap dan terencana sesuai dengan dana yang tersedia. 
 
Tujuannya untuk membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membangun rumah impian secara bertahap dan berdasarkan dana yang dimiliki. 
 
Baca juga: Pengertian dan Manfaat Rumah Tumbuh

Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang. 
 
Jika memiliki tanah yang luas, maka rumah tumbuh horizontal cocok untuk Anda karena penambahan akan dilakukan secara melebar. 

Sementara itu, jika Anda memiliki lahan yang terbatas, maka rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan yang tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.
 
Jika Anda tertarik membangun rumah tumbuh, di bawah ini dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan desain rumah tumbuh, tips membuatnya, hingga contoh rumah.

Kelebihan rumah tumbuh

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Tumbuh dan Tips Membangunnya
Rumah tumbuh bisa disesuaikan dengan kemampuan pemiliknya. Ilustrasi: Shutterstock

1. Fleksibilitas dan adaptabilitas 

Rumah tumbuh dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuninya seiring waktu, sehingga tidak perlu membangun rumah baru atau bahkan pindah rumah jika ada perubahan kebutuhan di kemudian hari.

2. Efisiensi biaya

Dengan menggunakan desain rumah tumbuh secara efektif, Anda dapat menghemat biaya untuk perubahan atau perluasan ruangan di masa depan.

3. Keberlanjutan

Perencanaan pembangunan yang matang, meski pengerjaannya dikerjakan bertahap akan mempengaruhi dampak lingkungan, terutama dari penggunaan material.
 
Material pada rumah tumbuh biasanya sudah bisa diestimasi dan jarang meninggalkan material sisa. Bukaan rumah biasanya juga lebih banyak, jadi memiliki pencahayaan alami dan bisa hemat energi.

kekurangan rumah tumbuh

1. Membutuhkan waktu yang lebih panjang

Pembangunannya membutuhkan waktu lebih lama karena rumah tumbuh dilakukan secara bertahap sehingga anda harus bersabar untuk menikmati fasilitas rumah secara lengkap.
 
Selain itu, anda juga harus meluangkan waktu lebih untuk menunggu pembangunan rumah anda sampai benar-benar lengkap dan sesuai dengan keinginan anda.

2. Mencari lahan yang tepat

Sebelum memutuskan membangun rumah tumbuh, Anda harus pikirkan lahan yang dibeli. Sebaiknya tentukan arah mana rumah tumbuh akan dibangun. Apakah ke atas atau ke samping?
 
Bila lahan untuk mendirikan rumah tidak terlalu luas, pilihan menambah satu atau dua lantai ke atas adalah yang paling mungkin dilakukan.

3. Pemilihan material

Rumah tumbuh dibangun secara bertahap dan terencana sesuai dengan dana yang tersedia. Meski demikian, saat memilih material, Anda harus menggunakan kualitas terbaik untuk memastikan tetap kokoh saat dibangun kembali.
 
Material dengan kualitas yang baik, biasanya memiliki harga yang lebih mahal. Maka dari itu, membangun rumah tumbuh akan berbeda dengan desain pada umumnya.

Tips bangun rumah tumbuh

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Tumbuh dan Tips Membangunnya
Tentukan arah perluasan sebelum membangun rumah tumbuh. Ilustrasi: Shutterstock
 
Ketika hendak mengadopsi konsep rumah tumbuh, ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda lakukan. Di bawah tips membangun rumah tumbuh dari Project Coordinator Pinhome Teodorus Indra Satriantoro.

1. Menentukan arah perluasan rumah tumbuh

Pastinya pemilik rumah harus menentukan terlebih dahulu arah pembangunan rumah tumbuh sedari awal, apakah akan dibangun secara vertikal atau horizontal. 

2. Membuat rencana anggaran bangunan secara detail

Pemilik rumah harus membuat rencana anggaran pembangunan secara detail dengan mempersiapkan dana yang dibutuhkan, supaya pembangunan berjalan sesuai rencana dan menghindari over budget.

3. Menentukan skala prioritas ruangan yang ingin dibangun

“Skala prioritas yang dimaksud adalah jumlah ruangan, ruangan apa saja, ke depannya mau seperti apa,” kata Indra.
 
Interior Design Expert Pinhome Shania Tahir menambahkan beberapa tips yang harus diketahui sebelum membangun rumah tumbuh yakni bertemu dengan expertise dalam perencanaan pembangunan rumah seperti arsitek, kontraktor atau konsultan sipil dan interior desainer, serta merencanakan waktu pembangunannya.
 
“Baiknya semisal, mau mulai bangun rumah 2013 dan bujet yang dimiliki hanya untuk satu kamar, namun ada gambaran untuk melanjutkan pembangunan di 2020 dan penambahan sebanyak dua kamar, rencana ini harus disampaikan ke arsitek supaya bisa direncanakan layout rumah idealnya seperti apa. Kalau mau rumah bertingkat, mau tingkat berapa juga harus disampaikan ke konsultan sipilnya supaya pondasinya diukur dan disesuaikan agar kuat,” kata Shania.

Contoh konsep rumah tumbuh

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Tumbuh dan Tips Membangunnya
The Twins merupakan konsep rumah tumbuh yang berada di gang sempit. Foto: Fernando Gomulya/Archdaily
 
Konsep rumah tumbuh cocok bagi Anda yang memiliki lahan terbatas di dalam gang. Salah satu desain rumah tumbuh adalah The Twins. Proyek tersebut dikerjakan yang dikerjakan oleh Delution.
 
The Twins memiliki luas lahan 70 meter persegi dengan luas bangunan hanya 85 meter persegi. 
Konsep rumah tumbuh memungkinkan penghuninya membangun dalam beberapa tahap dengan jangka waktu yang lebih panjang.
 
Baca juga: The Twins, Solusi Rumah Sempit dalam Gang

Dengan konsep ini, budget yang dikeluarkan juga lebih bersahabat. The Twins terdiri dari dua massa bangunan dan dibangun dalam tiga fase. Pertama dibangun satu massa bangunan yang terdiri dari satu lantai bangunan saja. 
 
Kemudian fase kedua dilanjutkan dengan membangun massa di sampingnya dan meningkat bangunan tersebut menjadi fase ketiga.
 
Untuk membangun fase pertama dibutuhkan biaya Rp150 juta, fase kedua meliputi pembangunan atap dak menghabiskan biaya Rp200 juta, dan fase ketiga sekitar Rp100 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan