Sepasang Gedung Jangkung di Paris Dibuat Miring, Ternyata Ini Alasannya

Paris: Sepasang gedung pencakar langit baru menghiasi kota Paris, Prancis. Gedung yang menjadi landmark baru bagi wilayah Paris timur tersebut bernama Tours Duo dengan ketinggian 180 dan 125 meter. 

Tours Duo di Paris memiliki ketinggian 180 dan 125 meter. Foto:  Roland Halbe.
 
Dilansir dari Dezeen, bangunan yang dirancang studio Prancis Ateliers Jean Nouvel mencakup ruang kantor seluas 97 ribu meter persegi. Selain itu, hotel dengan 139 kamar yang interiornya dirancang oleh desainer Prancis Philippe Starck.
 

Baca juga: Tertunda 15 Tahun, Pencakar Langit Terbesar Bentuk Segitiga Mulai Dibangun

Tours Duo dibangun di tepi jalan lingkar Périphérique dan rel kereta api. Nouvel merancang sepasang gedung pencakar dengan fasad miring agar Sungai Seine di Périphérique, dan beberapa landmark kota lainnya masih bisa terlihat.

Tours Duo di Paris memiliki ketinggian 180 dan 125 meter. Foto:  Roland Halbe.
 
"Dengan sedikit memiringkannya maka gedung tersebut dapat dengan mudah terlihat, sekaligus memungkinkan kami bermain dengan pantulan lanskap rel kereta api di fasad selatan yang akan sangat terlihat dari ring boulevard dan boulevard du Général Jean Simon," jelasnya.

Salah satu gedung Tour Duo menjadi gedung pencakar langit tertinggi kedua di Paris setelah Tour Montparnasse, gedung tersebut memiliki ketinggian 180 meter dengan 39 lantai berisi kantor. Ada juga ruang pertemuan di bagian atas menara, auditorium dan toko-toko di lantai dasar.

Tours Duo di Paris memiliki ketinggian 180 dan 125 meter. Foto:  Roland Halbe.
 
Sedangkan, gedung lainnya memiliki 29 lantai yang berisi ruang kantor bersama dengan hotel di lantai atasnya. Di bagian atas menara terdapat restoran dan bar yang memiliki teras dengan pemandangan Paris yang sangat indah.
 
Tingkat atas kedua gedung pencakar langit tersebut dirancang terbalik, dengan kanopi miring ditempatkan di gedung yang lebih pendek untuk memberi kesan bentuk "ekspresif".

Tours Duo di Paris memiliki ketinggian 180 dan 125 meter. Foto:  Roland Halbe.
 
"Gedung-gedung tinggi yang hadir dalam beberapa dekade terakhir tidak memiliki kepala, di mana teras atapnya tidak dapat diakses. Itulah sebabnya kami menjadikan puncak kedua gedung ekspresif, hidup, dan seolah mereka berbicara dengan ramah kepada bangunan-bangunan di sekeliling mereka," kata Nouvel. (Eka Putri Wahyuni)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News