hidup pemiliknya. Pemilik rumah merupakan pasangan yang introvert dan menginginkan
rumah yang tidak hanya dapat mengakomodir minat mereka tetapi juga mencerminkan
gaya hidup mereka yang sederhana dan efisien.
Alih-alih fokus pada estetika konvensional atau tren, desain BROX House lebih mengutamakan desain yang sesuai dengan karakter pasangan ini dengan ruang-ruang yang fungsional dan fitur desain yang dipertimbangkan dengan baik.
Konsep
Desain rumah yang cocok untuk kaum introvert. Foto: rasa architektura
Konsep arsitektur BROX House berfokus pada komposisi massa bangunan yang sederhana dan memiliki tarikan garis desain yang tegas dan jelas, mencerminkan gaya hidup pemilik rumah yang sederhana dan efisien. Dirancang dengan bentuk box, rumah ini dibagi menjadi dua bagian yang terpisah oleh celah vertikal di tengahnya.
Celah ini tidak hanya memberikan jeda visual, menciptakan proporsi fasad yang dinamis, tetapi
juga berfungsi untuk meningkatkan sirkulasi udara alami dalam ruangan. Pendekatan
desain yang penuh pertimbangan ini mencerminkan keinginan pemilik rumah untuk
menjaga privasi, sekaligus memenuhi kebutuhan fungsionalitas mereka.
| Baca juga: 6 Desain Rumah yang Dihindari Kaum Minimalis |
Tata letak rumah membagi ruang secara strategis menjadi zona publik, semi-publik, dan
privat, untuk memastikan baik fungsionalitas maupun privasi yang optimal. Klasifikasi ini
diekspresikan melalui tiga massa bangunan yang berbeda. Area publik diwakili oleh
taman depan di lantai pertama dan balkon di lantai dua.
Ruang semi-publik termasuk jalur masuk di lantai pertama dan kamar mandi anak bersama di lantai dua. Terakhir, zona privat didefinisikan oleh ruang keluarga dan ruang makan komunal di balik dinding carport lantai pertama, dan kamar tidur anak-anak di lantai dua.
Fasad
Desain rumah yang cocok untuk kaum introvert. Foto: rasa architektura
Fasad BROX House dirancang tertutup dari depan untuk melindungi privasi penghuni di
dalamnya namun tetap menciptakan suasana yang hangat dan tidak intimidatif. Eksterior
rumah dikombinasi dengan batu roster dan pagar perforated metal, menciptakan
batasan visual yang melindungi ruang dalam rumah dari pandangan publik.
Pekerjaan batu roster dirancang khusus untuk memungkinkan pandangan ke luar dari ruang-ruang di dalamnya. Pagar perforated metal dan roster berfungsi untuk memastikan privasi
penghuni, selain itu juga mengundang cahaya alami dan penghawaan alami ke dalam
rumah.
Selain aspek fungsional, warna abu-abu dipilih sebagai palet utama rumah. Penggunaan
tampilan material unfinished memberikan kesan kontemporer namun tetap hangat.
Meskipun rumah ini memiliki fasad yang cenderung tertutup dan solid secara visual dari
luar, desain rumah ini tidak menimbulkan kesan yang intimidatif—hal ini merupakan
cerminan dari sifat pemiliknya yang introvert tetapi tetap bersahabat.
Lantai dasar
Desain rumah yang cocok untuk kaum introvert. Foto: rasa architektura
Sementara fasad rumah merepresentasikan privasi dengan desain yang lebih tertutup,
desain area dalam rumah ini lebih terbuka dan minim sekat. Jalur pintu masuk didesain
lurus dan direct, dipisahkan oleh dinding bata roster yang dirancang untuk memberikan
privasi serta penghalang visual dari luar.
Dinding ini mengarah ke dalam, dengan tangga di bagian belakang yang berfungsi untuk memisahkan zona publik, semi-privat, dan privat.
Lantai dasar memuat kamar tamu, kamar mandi bersama, ruang komunal terbuka,
dapur basah dan area service, didesain dengan intensi untuk memisahkan zona publik,
semi-publik, dan privat.
Kamar tamu, yang terletak di area depan rumah, ditempatkan berdampingan dengan kamar mandi bersama untuk memastikan privasi baik bagi tamu maupun pemilik rumah dan memungkinkan ruang privat tetap tidak terganggu saat sedang menerima tamu.
Tata letak terbuka ruang komunal menggabungkan area ruang tamu, ruang makan, dan
pantry menjadi satu kesatuan ruang, memudahkan interaksi antarruang dan
menciptakan ruang yang terasa lebih luas.
Area ruang-ruang dalam dan taman samping serta belakang dibatasi pintu-pintu kaca geser yang besar, menciptakan konektivitas ruang dalam dan luar yang lebih transparan dan memudahkan terjadinya sirkulasi cahaya dan penghawaan alami ke dalam rumah.
Sebuah void sentral, yang membentang dari lantai dasar hingga lantai dua, menambahkan hubungan visual antarlantai, mengakselerasi keterbukaan dan konektivitas di dalam rumah.
Untuk kenyamanan pribadi pemilik rumah, taman kering yang mudah dirawat dan area
duduk semi terbuka ditempatkan di bagian depan, belakang, dan salah satu sisi rumah
dengan fungsi ruang yang nyaman baik untuk menerima tamu, bersantai maupun
sebagai alternatif akses.
Di bagian depan, taman kering terhubung secara visual dengan area duduk di lantai dua. Sementara itu, taman kering di bagian belakang dan samping terhubung dengan ruang komunal, menciptakan hubungan yang berkelanjutan antara ruang interior dan eksterior.
Desain ini mendorong interaksi yang dinamis antar area, menciptakan suasana yang menarik sekaligus tetap menjaga privasi. Sebagai area service, dapur basah dan area laundry diposisikan di belakang pantry, untuk menunjang praktikalitas dan membagi zonasi ruang dengan tegas.
Dengan tata letak ini, lantai pertama berfungsi sebagai ruang yang menyambut tamu dan ruang
berkumpul keluarga, sementara lantai dua tetap didedikasikan untuk ruang-ruang yang
lebih intim dan privat untuk keluarga.
Lantai atas
Desain rumah yang cocok untuk kaum introvert. Foto: rasa architektura
Lantai dua dirancang sebagai tempat peristirahatan bagi pemilik rumah dan keluarga
mereka, dengan ruang yang didedikasikan untuk istirahat, bersantai, dan ruang-ruang
yang lebih personal.
Kamar tidur utama, lengkap dengan walk-in closet dan kamar mandi dalam, terletak di bagian belakang rumah, ditempatkan dengan strategis untuk memaksimalkan ketenangan dan suasana yang lebih privat.
Penempatan ini juga memungkinkan kamar tidur utama memiliki bukaan ke arah taman belakang, menciptakan konektivitas dengan ruang luar dan mengoptimalkan sirkulasi pencahayaan dan penghawaan alami ke ruang dalam.
Di seberang kamar tidur utama terdapat kamar tidur anak, yang didesain dengan
fleksibilitas untuk rencana di masa depan. Ruangan ini dapat dipisahkan menjadi dua
ruang terpisah untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang.
Sebuah kamar mandi bersama dan area duduk outdoor melengkapi lantai atas, melengkapi ruang yang fungsional sekaligus menenangkan untuk aktivitas keseharian pemilik rumah.
Fitur arsitektur di lantai ini adalah void besar yang memisahkan kamar tidur utama dan
kamar tidur anak.
Void ini, yang terhubung secara visual dengan ruang tamu di bawahnya, menciptakan kesan terbuka dan konektivitas di seluruh rumah. Untuk lebih mempersonalisasi ruang, lemari pajangan membentang di sepanjang pagar void, menampilkan koleksi action figure kesayangan pemilik rumah.
Tampilan ini tidak hanya merepresentasikan minat pemilik rumah, tetapi juga menambahkan elemen personalisasi dalam desain rumah—terlihat dari kedua lantai, menciptakan hubungan
yang menarik dan personal antara minat pasangan ini dan lingkungan tempat tinggal
mereka.
BROX House berdiri sebagai representasi dari desain yang penuh pertimbangan dan
personalisasi. Dari fasad luar hingga tata letak ruang dalamnya, setiap detail telah
dipertimbangkan dengan hati-hati untuk mencerminkan nilai-nilai, gaya hidup, dan minat
pemilik rumah.
Desain ini memberikan keseimbangan yang baik antara privasi dan keterbukaan, fungsi dan kenyamanan. Ini adalah rumah yang memungkinkan penghuninya hidup harmonis dengan lingkungan rumahnya, sambil memberikan ruang untuk hobi pribadi dan keterlibatan sosial.
Dengan cara ini, BROX House bukan hanya sebuah bangunan; ia adalah ekspresi siapa pemiliknya—sebuah tempat perlindungan yang mendorong koneksi, kreativitas, dan kebahagiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
