"Intinya membuat sebanyak mungkin bukaan untuk ventilasi dan penerangan alami," ujar arsitek yang merancangnya, Ryuichi Ashizawa, dikutip dari dezeen, Senin (20/5/2018).
Secara umum rumah yang sebenuhnya dari becon cor ini mengadopsi desain khas Jepang yang minimalis. Detail seperti pintu geser dimodifikasi menjadi lebih besar luasannya sehingga bila dibuka seluruh sisi bangunan akan terekspos.

Maka tanaman merambat itu punya banyak fungsi sekaligus. Kanopi yang meneduhkan rumah dari paparan terik matahari. Mengalirkan udara segar dari hasil fotosintesis daun-daunnya ke dalam rumah. Menepis air hujan. Pagar yang minim perawatan. Dekorasi dari perubahan warna daun-daunnya. Menangkal polusi udara dan suara jalan raya.
Denah ruangannya tak ubahnya rumah tradisional Jepang yang menggabungkan ruang tamu terbuka dan dapur. Pada bagian sayap rumah terdapat pintu kaca geser atau lipat yang dapat ditarik untuk menyekat dan membuka ruangan.
Untuk mencegah panas yang berlebih, pada bagian atas dibuat atap yang besar dengan teras yang dipenuhi tanaman. Sehingga rumah ini tak hanya sekedar bangunan beton tetapi memiliki estetika tradisional.

Strategi pendinginan alami lainnya yakni terdapat kolam kecil di samping bangunan yang juga mengurangi kebutuhan ventilasi. Kolam diisi dengan air hujan yang dikumpulkan dari atap yang sekaligus untuk menyiram tanaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News