Tangerang: Warga Tangerang Selatan, Banten, berharap adanya 'perhatian' dari para calon peserta pilkada jelang hari pencoblosan. Warga menganggap lumrah pemberian uang tunai ataupun bingkisan dari paslon sebagai bagian dari 'serangan fajar'.

"Undangan pencoblosan sudah. Tapi enggak tahu mau milih siapa. Saya warga asli sini saja belum 'dicolek-colek'," kata Ahmad Fatoni, salah satu pemilih pilkada di kawasan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa, 8 Desember 2020.

Sebagai warga asli Tangsel, dia mengaku sangat mafhum kebutuhan suara warga Tangsel, bagi kemenangan paslon dalam kontestasi pilwalkot tahun ini.

"Apalagi covid-19 begini, sedikit perhatian dari calon pemimpin itu lumrah. Kalau sudah jadi mah, enggak mungkin untuk ingat dengan masyarakat," jelas dia.

Senada, Ali, warga Pamulang, Tangerang Selatan, mengakui hal serupa. Dia beralasan, paslon yang bertarung kali ini belum mampu menunjukkan harapan baru perubahan bagi masyarakat Tangsel. 

Baca juga: Antisipasi Kerumunan, TPS Pilkada Demak Didirikan di Halaman Sekolah

"Dari dulu yang namanya kampanye sama semua. Janji-janji manis saja, tapi kan realisasinya mana," ungkapnya.

Menurut warga asli Pamulang itu, saat ini masyarakat Tangsel, juga dihadapkan pada kebiasaan-kebiasaan dalam pemilu-pemilu sebelumnya. Yakni, adanya uang jalan untuk mencoblos.

"Sebelum-sebelumnya juga kan begitu. Kita tunggu saja sampai nanti malam," ucap dia.

Ali bahkan menyebutkan bahwa paslon saat ini pelit dan tidak mau berbagi dengan masyarakat. Hal itu, diketahui dirinya setelah beberapa kali bertemu paslon berbeda saat menggelar kampanye terbatas di masyarakat.

"Sekarang dia kampanye langsung, turun ke masyarakat engga ada 'bahasanya'. Terus dia janji ini-itu masyarakat sih sudah mencela kalau dia calon enggak ada apa-apanya," terang Ali.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((MEL))