Jakarta: Survei Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman belum mampu mendongkrak elektabilitas
Anies Baswedan. PKS telah memasangkan Anies dengan Sohibul sebagai bakal cagub dan cawagub di Pemilihan Gubernur
(Pilgub) Jakarta 2024.
"PKS berkoar-koar tentang hebatnya Sohibul Iman, tapi apa mau dikata Sohibul Iman bergabung sama Anies ternyata hari ini survei kali ini belum cukup memberi bukti empirik bahwa Sohibul Iman bisa menambah elektoral Mas Anies," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui rilis surveinya secara virtual, Kamis, 25 Juli 2024.
Sohibul disebut belum cukup berkontribusi lantaran suaranya dengan Anies saling tumpang tindih. Burhanuddin menambahkan Sohibul tidak akan mendongkrak elektoral Anies.
"Karena basis Sohibul Imam dari PKS dan Mas Anies
overlap, enggak cukup banyak punya kontribusi," ujar Sohibul.
Sementara, pada simulasi tiga pasangan Survei Indikator Politik Indonesia mencatat Anies dan Sohibul mendapat perolehan 43,1 persen. Jumlah itu didapatkan bila bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Ida Fauziyah yang memperoleh 32,5 persen.
Lalu, di posisi ketiga ada pasangan Ridwan Kamil dan Sandiaga Salahuddin Uno mendapatkan angka 18,5 persen. Kemudian, responden yang tak menjawab sejumlah 5,9 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 18-26 Juni 2024. Sebanyak 800 responden yang tinggal di Jakarta terlibat dalam survei ini melalui metode wawancara.
Metode yang digunakan yakni
simple random sampling. Margin of error survei sebanyak 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))