Jakarta: Pemeriksaan rumah dinas wakil gubernur Jawa Barat yang dilakukan Pemprov Jabar dipastikan tak terkait dengan Pilgub Jabar 2018. Pemeriksaan itu hanya pemeliharaan rutin yang dilakukan Pemprov Jabar.
Hal itu diungkapkan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyikapi reaksi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai berlebihan.
Menurut Guntur, rumah dinas wakil gubernur adalah aset Pemprov Jawa Barat yang pemeliharaannya merupakan tanggung jawab Pemprov Jawa Barat. SBY, kata Guntur, menerima informasi yang salah atau sengaja main drama.
"Saya kira Pak SBY salah menerima informasi, padahal Pak Deddy Mizwar sudah tidak berada di rumah dinas itu sejak 14 Februari 2018. Pengecekan atau apapun yang dilakukan Pemprov Jawa Barat terhadap rumah dinas wakil gubernur yang pernah dipakai Deddy Mizwar sudah tidak ada hubungannya dengan Deddy Mizwar, atau Pak SBY main drama? Seolah-olah Deddy Mizwar dizalimi? Gaya SBY kan membuat sinetron sebagai tokoh yang dizalimi agar mendapat simpati penonton," kata Guntur Romli, Minggu, 24 Juni 2018.
Baca: SBY akan Hadiri Kampanye Terakhir Duo DM di Bogor
Soal tuduhan SBY yang menyebut oknum BIN, TNI, Polri yang tidak netral di Pilkada, Guntur berharap SBY menunjukkan tauladan taat hukum dan jangan melempar rumor.
“Kalau memang ada petunjuk dan bukti harusnya melapor ke Penyelengara Pemilu, seperti KPU dan Bawaslu atau polisi,” ujar kader NU ini.
Guntur berharap tak ada yang `menggoreng` isu penggeledahan rumah dinas wakil gubernur Jawa Barat. Apalagi beberapa lembaga survei belakangan menunjukkan suara Deddy Mizwar mengalami penurunan dibanding Ridwan Kamil.
“Jadi menggoreng ini taktik SBY untuk meraih simpati bagi Deddy Mizwar meski faktanya saat ini Deddy Mizwar bukan sebagai wakil gubernur Jawa Barat dan tidak tinggal di rumah dinas itu," Kata Guntur.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((FZN))