medcom.id, Jakarta: Calon wakil gubernur nomor urut 1 Sylviana Murni mengacungkan jempolnya ke bawah saat calon gubernur nomor urut 2 Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama menjawab pertanyaannya terkait ketidakharmonisan gubernur dengan anggota DPRD dalam menyusun APBD DKI.
Akibat ketidakharmonisan itu, Ahok terkesan 'one man show', sehingga tak melibatkan DPRD dalam menyusun APBD. Ahok dianggap tak percaya dengan kinerja dewan.
Ahok berdalih kalau Sylvi kurang memahami soal Undang-undang Keuangan Berbasis Kinerja. Penyusunan anggaran berbasis kinerja maksudnya, menentukan kegiatan mana saja yang harus diprioritaskan dan mendapat alokasi anggaran.
Mendengar jawaban Ahok itu, Sylvi terlihat mengacungkan jempol ke bawah. Saat dikonfirmasi, Sylvi mengaku tahu apa yang terjadi sebenarnya dalam penyusunan anggaran di DKI.
"Aku tahu soalnya, aku tahu di dalamnya," kata Sylvi usai debat kepada Metrotvnews.com di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).
Sylvi enggan menjelaskan lebih detail apa yang ia ketahui. Namun ia menilai, publik pun memahami bahwa dalam mengeksekusi Koefisien Luas Bangunan (KLB), dana itu harusnya diserahkan ke legislatif oleh eksekutif.
Setelah ketahuan berapa besaran dana itu, kemudian dimasukkan ke APBD untuk dialokasikan. Kemudian eksekutif dan legislatif sama-sama membahas untuk apa dana dari pengembang atas KLB.
Namun pada kenyataannya sekarang dana KLB itu langsung dikelola Ahok sebagai gubernur. Dan pengelolaannya pun ditentukan oleh Ahok.
Karenanya, Sylvi menilai, dalam mengatur dana KLB, Ahok kurang transparan. "Ya iya lah, itu (dana KLB) kan enggak masuk dalam anggaran, tapi langsung ke gubernur," pungkas Sylvi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))