medcom.id, Jakarta: Partai Golkar menyimulasikan pasangan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar-Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai salah satu alternatif dalam pilkada Jawa Barat 2018. Itu bisa terjadi bila Gerindra melepas Deddy Mizwar.

"Menarik juga kalau kita wacanakan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, tinggal nambah empat kursi, kita bisa komunikasi dengan partai-partai yang ada, misal Hanura dan PAN," kata Wakil Sekjen Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I Partai Golkar Ratu Dian Hatifah, Senin 2 Oktober 2017.

Golkar sudah membuat berbagai simulasi untuk Jabar. Menurut Hatifah, partainya serius menganalisis berbagai simulasi itu karena menempatkan Jabar sebagai basis strategis yang harus dimenangkan.

Golkar, kata dia, pada pemilu lalu meraih suara sebesar 19 persen. Pertimbangan untuk memenangi pilkada 2018 sangat penting sehingga dalam menentukan calon benar-benar dilihat potensi kemenangannya.

"Deddy Mizwar di survei bagus, begitu juga Dedi Mulyadi. Makanya kita berpikiran bagaimana ini bisa dipasangkan. Soal siapa yang nomor satu dan siapa calon wakil, nanti bisa dianalisis bagaimana potensinya dan itu saya kira bisa dikomunikasikan," ujar dia.

Bagi Golkar, kata dia, betapapun survei menjadi salah satu pertimbangan penting, tetapi potensi juga menjadi pentimbangan penting. Potensi pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi benar-benar akan dikalkulasikan, termasuk soal dengan partai mana akan berkoalisi.

"Jadi posisi sekarang, kita masih tahap mematangkan opsi-opsi yang disimulasikan itu. Sebagaimana disampaikan Sekjen Partai Golkar Pak Idrus Marham, kita belum ada keputusan final soal siapa yang diusung. Kita kalkulasi pasangan mana yang potensi memangnya besar dan di situ ada salah satu kader Golkar di dalamnya," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((OGI))