Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pengungsi Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, tak lupa menggunakan hak pilih dalam
Pilkada pada 9 Desember 2020. Meskipun, kini berada di barak pengungsian.
"Harapan saya masyarakat punya waktu datang ke TPS. Jangan sampai alasan Merapi, rendah partisipasi masyarakat untuk memilih," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Senin, 7 Desember 2020.
Ia mengatakan, telah berkoordunasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat. Ia menyatakan persiapan jelang pemungutan suara berjalan lancar.
Baca: 2.692 Personel Jaga Keamanan Pilkada Makassar
"Saya koordinasi, menyangkut masalah Merapi maupun KPU, Bawaslu kelihatannya gak ada masalah dalam persiapan Pilkada," kata dia.
Sri Sultan menyebut, masyarakat bebas menentukan siapa calon kepala daerah pilihannya. Ia tak akan mengintervensi pilihan warga.
"Siapa yang mau dipilih, masyarakat sendiri. Kalau saya gak ada jagonya. Gak melibatkan diri di situ," ujarnya.
Sebanyak tiga pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati akan bertarung di Pilkada Sleman. Ketiganya yakni paslon dengan nomor urut 1 yakni Danang Wicaksana-Agus Choliq; paslon nomor urut 2 yakni Sri Muslimatun-Amin Purnama; dan paslon nomor urut 3 Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))