Sleman: Pengungsi Merapi di barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggunakan
hak pilih di TPS 8. TPS di TK ABA Cepitsari ini berada di dekat barak pengungsian.
Seorang pengungsi, Sugeng, mengaku tetap meluangkan waktunya meski dalam kondisi kurang sehat. Meskipun ia tak tahu siapa saja tiga paslon Pilkada Sleman.
"Saya belum kenal siapa calonnya. Tidak ada sosialisasi," kata Sugeng usai menggunakan hak pilih, Rabu, 9 Desember 2020.
Baca:
Airin Berharap Pemimpin Baru Pulihkan Ekonomi Tangsel
Lelaki 54 tahun ini memilih sesuai yang ia yakini. Sugeng mengaku setelah memilih akan berobat rutin, yakni mencuci darah. Ia berharap pemimpin terpilih bisa menyejahterakan warga.
"Maunya dapat memilih pemimpin yang bisa menyejahterakan masyarakat," kata warga Dusun Kalitengan Lor ini.
Ketua PPK Cangkringan, Sri Rahayu, mengatakan ada 404 daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 8 itu. TPS tersebut semula di kawasan rawan bencana dan dipindah di lokasi yang lebih aman.
"TPS 8 ini digeser. Semua di DPT merupakan warga Kalitengah Lor. Yang ada di pengungsian maupun yang masih di rumah harus turun untuk menggunakan hak pilih," ungkapnya.
Menurut dia pengguna hak pilih semua mematuhi protokol kesehatan. Sejak masuk ke TPS harus mencuci tangan, pakai masker, dan diukur suhu tubuhnya. "Sebelum menerima surat suara pakai sarung tangan sekali pakai. Setelah itu sarung tangan sekali pakai langsung dibuang," ujarnya.
Camat Cangkringan, Agus Parmono, menambahkan penggunaan hak pilih di TPS pindahan itu tidak sampai terjadi kerumunan. Menurut dia warga yang tercantum di DPT telah diminta datang TPS sesuai undangan. "Secara umum berjalan lancar.Prokes dijalankan. Tidak terjadi kerumunan," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))