Jakarta: Ketua DPP NasDem Zulfan Lindan menyebut mustahil meniadakan kampanye hitam. Kampanye hitam disebut sulit diberantas lantaran pemahaman masyarakat tentang politik masih jauh dari harapan.
"Menekan sama sekali tidak ada (kampanye hitam), sulit. Sekarang memang harus ada penjelasan kepada masyarakat secara intensif bahwa kampanye hitam itu tidak baik," kata Zulfan, dalam
Metro Pagi Primetime, Selasa, 20 Februari 2018.
Zulfan menilai pendekatan terhadap masyarakat untuk memberikan pemahaman bahwa kampanye hitam, fitnah, sampai hoaks dan isu SARA tidak bisa hanya sekadar imbauan. Pendekatan lain seperti agama juga perlu dilakukan.
"Misalnya bicara kampanye hitam dalam agama itu disebut fitnah, fitnah itu dosa. Perlu ada penjelasan-penjelasan seperti itu. Bisa memanfaatkan masjid, gereja, semua harus ikut terlibat," katanya.
Tak cuma fitnah, menurut Zulfan gibah juga berpeluang menjadi salah satu cara melakukan kampanye hitam. Gibah yang dimaksud adalah menceritakan keburukan orang lain terutama lawan politik meskipun benar namun memiliki tujuan dan kepentingan tertentu yang akhirnya menjadi dosa.
"Berita negatif memang ada faktanya tapi tidak boleh dimanfaatkan untuk kampanye. Digunakan untuk menyudutkan orang lain, kan tidak fair," ungkap Zulfan.
Zulfan mengatakan sikap adil kredibel harus ditunjukkan oleh semua elit politik, semua pimpinan partai, sampai pada jajaran juru kampanye. Kampanye harus dilakukan secara cerdas bukan hanya ingin menang dengan cara yang tidak benar.
Kemenangan yang didapatkan dengan menghalalkan segala cara, kata Zulfan, pada akhirnya melahirkan calon-calon negarawan yang pragmatis dan hanya menonjolkan kepentingan sesaat.
"Akhirnya secara moral tidak bisa dipertanggungjawabkan karena mereka menduduki posisi itu dengan melakukan kampanye hitam. Padahal kekuasaan itu bukan satu-satunya jalan hidup," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))