medcom.id, Jakarta: Koalisi Partai Gerindra dan PKS di Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018 sempat menguat beberapa waktu lalu. Kedua partai ini digadang-gadang mendukung pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu.
Namun, koalisi ini pun buyar. Hal itu dianggap karena kesepakatan di antara kedua partai dan sosok yang bakal diusung belum tuntas.
"Koalisi Gerindra dan PKS belum tuntas, karena belum deal-nya dengan paket berikutnya, yaitu Pilpres," kata Direktur Populi Center Usep S Akhyar dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 8 Maret 2017.
Baca: Gerindra Serius dengan Poros Baru di Pilkada Jabar
Usep mengungkapkan pertarungan Pilpres 2019 sangat ditentukan dengan kemenangan politik di pulau Jawa. Terutama Jabar yang memiliki pemilih terbanyak di Indonesia. "(Jagoan) siapa yang menjadi gubernur, akan berpengaruh pada peta politik di Pilpres nanti. Pilgub Jabar itu tawarannya satu paket dengan Pilpres," ujar dia.
Usep menilai Gerindra tengah berusaha menjadikan jagoannya di Pilgub Jabar sebagai kader yang memiliki komitmen tinggi terhadap partai. Dari sana, Gerindra meyakini akan membantu pemenangan pertarungan di Pilpres 2019.
"Komitmen dari calon ini masuk ke partai (sebagai kader) menjadi pertimbangan juga," kata dia.
Baca: Pencabutan Dukungan dari Deddy Mizwar-Syaikhu Dianggap tak Sah
Usep menambahkan Gerindra tak ingin mengulangi kesalahannya dalam dukung-mendukung di Pilkada. Di antaranya saat Ridwan Kamil bertarung di Pilwakot Bandung 2013 dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta 2012.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))