Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) menyampaikan sejumlah evaluasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2020. Beberapa di antaranya terkait pandemi covid-19.
Seperti, tahapan sosilisasi yang digelar secara daring dianggap tidak efektif bagi masyarakat yang terkendala jaringan internet. Sedangkan, anggaran sosilisasi telah terpangkas akibat pandemi covid-19.
"Jadi ini hal-hal baru yang merupakan kendala sekaligus hambatan kalau kita lihat dalam penyelenggaraan
Pilkada 2020," ujar Komisioner KPU I Dewa Raka Sandi dalam acara Evaluasi Kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat pada Pemilihan Tahun 2020, secara virtual, Selasa, 2 Februari 2021.
Selain itu, evaluasi menyasar tingkat partisipasi pemilih. Sebab, sejumlah masyarakat enggan untuk memberikan hak suaranya pada 9 Desember 2020 karena takut terpapar covid-19.
Selanjutnya, kondisi geografis di sejumlah tempat dan kondisi cuaca ekstrem menjadi kendala tersendiri bagi penyelenggara pemilu dalam melakukan sosialisasi. Sehingga berdampak terhadap partisipasi masyarakat.
"Faktor cuaca yang buruk seperti hujan, angin kencang, serta bencana lainnya membuat masyarakat enggan memilih," tutur Dewa.
Ke depan, Dewa berharap terdapat upaya perbaikan dalam menyelenggarakan pilkada. Oleh sebab itu, KPU tengah meminta laporan dari seluruh daerah penyelenggara Pilkada 2020.
"Mudah-mudahan rapat koordinasi evaluasi ini saya berharap mendapat masukan dari semua pihak yang hadir," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))