Sukoharjo: Adanya pelanggaran dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Jateng, menurut calon gubernur Jateng Sudirman Said menjadi penyebab banyaknya alih fungsi lahan salah satunya lahan subur.
"Jadi semestinya ditinjau kembali (RTRW). Data yang kita dapatkan bertahun-tahun RTRW tidak ditinjau, jadi itu pertama kali harus kita lakukan," ujar Sudirman saat debat II Pilgub Jateng di Best Western, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 3 Mei 2018.
Pasangan calon wakil gubernur Jateng Ida Fauziyah itu mengatakan, konversi lahan yang berlebihan khususnya lahan subur tak bisa terus terjadi. Karena, harus menjaga ketahanan pangan.
"Semakin banyak lahan pertanian yang dikonversi menjadi industri, kemudian perumahan komersial artinya ancaman kedaulatan pangan," jelasnya.
Menurut dia, yang berbahaya bila konversi lahan terjadi serampangan dan sewenang-wenang hingga mengancam suplai pangan dan keseimbangan lingkungan.
"Kami akan berkomitmen melihara RTRW membicarakan dengan keseluruhan dengan bupati walikota dan pengusaha karena pengusaha pemutar ekonomi kita," tuturnya.
Sudirman mengatakan, kuncinya yakni gubernur harus menjadi konduktor untuk seluruh bupati, wali kota, pengusaha, hingga pengembang agar lahan bisa dikelola dengan baik.
"Sebetulnya lahan kritis itu bisa menjadi simpanan kita, kalau kita bisa lakukan perbaikan, lakukan rehabilitasi. Yang paling penting bagaimana pemerintah provinsi, pemerintah kota dan kabupaten bersinergi untuk menata ruang keseluruhan," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))