medcom.id, Jakarta: Pilkada DKI Jakarta, bagi calon gubernur Anies Baswedan, bukan soal dirinya dan pasangannya, Sandiaga Uno. Dia hanya ingin meneruskan tradisi orang tuanya yang ikut mendirikan negeri.
Anies adalah cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan. Dia menekankan, para pendiri bangsa menginginkan kesatuan dan kebhinekaan tetap terjaga. Pilkada tak boleh mengotorinya.
"Sudah fakta setiap ada pemilu ada perbedaan. Tapi tugas kita meneruskan tradisi orang tua kita," kata Anies dalam debat pilkada putaran kedua DKI Jakarta, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu 12 April 2017.
Menurut dia, generasi penerus punya tugas untuk memerangi korupsi, membangun persatuan, dan memastikan adanya keadilan. Dia akan melakukan itu sebagai bagian dari moral, bukan semata-mata sebagai tugas gubernur.
Dia pun mengingatkan, jangan sampai kebencian kepada satu kaum membuat seseorang tidak berbuat adil. Adil, kata dia, adalah ajaran agama yang mendekatkan diri kepada takwa.
"Karena itulah kami ketika memimpin Jakarta adalah sebagai gubernur semuanya. Apa pun pilihannya kemarin tidak penting, Kami adalah gubernur semuanya, lintas gama, etnis, bahasa," papar dia.
Anies berjanji, Jakarta baru akan membuat warganya merasa di rumahnya, termasuk kepada bekas lawannya di pilkada. Dia pun memohon maaf bila ada tutur kata yang sempat melukai hati lawan.
"Kiat bangun sama-sama Jakarta. Ketika kami jadi gubernur dan wakil gubernur, maka mantan lawan adalah warga kita yang kita hormati sebagaimana yang lain," pungkas dia,
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))