Jakarta: Loyalis
Anies Baswedan dikabarkan berpindah dukungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Hal tersebut didukung oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
"Dan itu menurut saya daripada golput daripada coblos untuk semua, kertas suaranya tidak sah, yang lebih baik, mendukung siapa yang dianggap pantas, dianggap layak, dianggap bagus diantara kandidat yang ada kan itu," jelasnya saat dihubungi
Media Indonesia, Jumat, 20 September 2024.
Menurut Ujang, sikap loyalis Anies sangat tepat. Karena, memindah dukungan dan menggunakan hak konstitusionalnya. Sehingga, dapat tetap mendukung dan memilih pasangan calon di Pilkada Jakarta.
"Jangan sampai hak itu hilang, jangan sampai momentum pilkada itu diisi oleh kebencian, penolakan, dan kekecewaan," jelasnya.
Ujang menjelaskan hal itu merupakan salah satu kontribusi warga Jakarta terhadap pembangunan kota. Yakni, dengan mendukung para calon-calon gubernur yang ada.
"Bangun Jakarta itu dengan cara memberikan hak konstitusionalnya di pilkada untuk mencari calon pemimpin yang sesuai dengan hati nurani dan rasionalitasnya seperti itu," jelasnya.
Dengan berpindah haluan dukungan, meski melekat dengan salah satu tokoh, hal tersebut justru semakin terlihat warga Jakarta antusias. Kemudian, mau ikut dalam pembangunan kota Jakarta kedepannya.
"Jadi menurut saya hal yang wajar saja jika loyalis Anis, pendukung Anis ada yang mendukung RK dan Suswono," paparnya.
Lebih lanjut, Ujang menerangkan dengan jumlah pendukung Anies yang masif. Hal itu akan menjadi investasi partai politik maupun paslon yang akan berkontestasi di Pilkada 2024.
"Jadi begitu besarnya pemilih Anies, begitu besarnya loyalis, begitu besarnya pendukungnya di Jakarta, itu yang membuat para kandidat itu mencari atau mendekati para loyalis Anies untuk mendapatkan dukungan," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))