Pemalang: Calon gubernur nomor urut satu Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendatangi Pasar Kalimas, Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah. Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi ke Ganjar.
"Pak, saya sulit dapat pupuk," kata Suratmi, seorang petani jagung, kepada Ganjar, Pemalang, Jawa Tengah, Senin, 12 Maret 2018.
Ganjar segera mengajak Suratmi mendatangi pengecer pupuk di Pasar Kalimas. Ternyata, Suratmi tidak terdaftar sebagai anggota kelompok tani yang mendapat jatah pupuk bersubsidi dari pengecer Pasar Kalimas.
Alasannya, Suratmi merupakan warga Kajene, Randudongkal, yang punya kelompok dan pengecer pupuk bersubdisi sendiri. Mengetahui Suratmi salah tempat, Ganjar lalu mengajak perempuan itu pergi ke pengecer pupuk di Kajene.
Bahkan, Ganjar yang memboncengkan Suratmi pergi ke toko pengecer yang dimaksud dengan mengendari motor Suratmi. Jarak Pasar Kali Mas ke toko yang bernama Muliana Tani itu sekitar lima kilometer.
Di sana, Ganjar bertemu dengan pengecer pupuk. Sialnya, Suratmi juga belum terdaftar sebagai anggota kelompok tani di Kajene.
Walhasil, Suratmi tidak juga bisa membeli pupuk yang diinginkan karena belum mengajukan rancangan definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Di sisi lain, pasokan pupuk bersubsidi dari pemerintah dirasa kurang mencukupi kebutuhan para petani setempat.
Kepada Ganjar, Suratmi mengaku sudah berusaha mendapatkan kartu tani, jauh-jauh hari. "Saya dengan warga lain sudah mendaftar untuk dapat kartu tani. Tapi, sampai sekarang belum ada kejelasan dari petugas penyuluh lapangan (PPL)," ujar perempuan yang mengaku sebagai Ketua Kelompok Tani Jagung Perhutani tersebut.
Kehadiran Ganjar di Pasar Kalimas dan Desa Kajen, Randudongkal, ini mengundang perhatian warga yang hendak memulai aktivitas mereka. Puluhan warga mendatangi Ganjar.
Rupanya, keluhan Suratmi memicu warga lain menyampaikan curhatan serupa. Mereka turut mengeluh kepada Ganjar ihwal kesulitan warga mendapat pupuk bersubsidi.
Melihat kendala yang dihadapi warga, Ganjar berusaha membantu. Ganjar lalu menelepon Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyampaikan soal bagaimana cara warga mendapat pupuk bersubsidi meski belum terdaftar sebagai peserta kartu tani.
Menteri Amran berujar kepada Ganjar siap memasok pupuk bersubsidi bagi para petani di Kali Mas, Pemalang, sesegera mungkin. Alasannya, warga yang kesulitan mendapat pupuk mengelola tanah seluas lebih dari seribu hektar.
"Siap Pak Ganjar, tadi sudah saya telepon Dirut Pupuk Indonesia agar besok segera mengirimkan pupuk ke sana," ungkap Amran.
Kepada wartawan, Ganjar berujar persoalan kartu tani saat ini telah dipolitisasi sehingga seolah-olah menyusahkan petani.
"Bahwa masih dibutuhkan waktu untuk penyesuaian, ya. Tapi kesulitan pupuk rupanya lebih dikarenakan kurangnya suplai yang dikirim dari pabrik," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))