Bali: Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) sepakat tak akan mengubah kearifan lokal Bali. Kehadiran adat masyarakat baik desa dinas maupun desa adat bakal dipertahankan.
"Desa dinas maupun desa adat pada hakikatnya kearifan lokal. Kita sepakat dan konsisten tidak melakukan perubahan, yang sudah bagus biarkan," kata Kerta dalam debat Pilgub Bali III di di Hotel Trans Resort Sunset Road, Bali, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: Upaya Mantra-Kerta Jaga Kualitas Pariwisata
Menurut dia, kearifan lokal yang ada di Bali bakal diperkuat dengan intervensi kebijakan formal maupun non formal. Sehingga, keberagaman di Bali menjadi pontensi yang bisa bernilai baik bagi masyarakat.
"Memperkuat dengan cara formal dan non-formil berupa pelatihan dan pendiikan, kita bisa mnegacu pada potensi yang ada," ungkapnya.
Mantra menambahkan keberagaman kearifan lokal yang hadir di bali bisa mmberikan kontribusi positif. Karenannya, desa adat maupun desa dinas dinilai pelu tetap saling berdamnpingan.
"Desa adat akan tetap memberi kontribusi positif dan memberi tingkat kesejahteraan masyarakat Bali dan lokomotif masysarakat Bali," pungkasnya.
Debat Pilgub terakhir atau yang ketiga bertema 'Menyerasikan Pembangunan dalam Bingkai NKRI'. Debat digelar Jumat, 22 Juni 2018 malam pukul 19.00 Wita.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))