Medan: Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan ada enam persoalan di Sumut yang menjadi perhatiannya. Persoalan ini dapat diperbaiki, sehingga terwujud Sumut yang bermartabat.
"Pertama soal kesehatan. Heran bagi kita bahwa potensi sumber daya kaya luar biasa ini banyak generasi yang tak punya pekerjaan. Ingat, ini bisa berdampak pada keamanan nasional," kata Edy saat berdiskusi dengan sejumlah jurnalis di warung kopi Ulee Kareng Jalan Dr Mansyur Medan, Jumat, 23 Februari 2018.
Kedua, adalah soal kesehatan khususnya ibu hamil. Dia berharap tak ada lagi ibu hamil yang masih memikirkan biaya persalinan.
"Jangan ada lagi anak gizi buruk atau tak punya biaya saat menderita sakit. Seperti kasus anak hydrocepalus yang ditelantarkan karena tak punya biaya berobat," ujar Edy yang berpasangan dengan calon wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.
Kemudian tambah Edy, soal pendidikan yang bila diperbaiki, mampu membawa Sumut menjadi bermartabat. Dia berpesan agar tak ada lagi murid yang masuk sekolah favorit dengan cara curang.
"Saya ini pernah miskin jadi saya tahu rasanya. Ibu saya jual kue untuk bisa menyekolahkan saya. Alhamdulillah anak itu pernah jadi Pangkostrad," kata Edy disambut tepuk tangan warga yang hadir.
Tak hanya itu, persoalan infrastruktur, pertanian serta nelayan juga menjadi fokus Edy agar Sumut lebih bermartabat. "Kalau bisa Sumut ini jadi penyuplai kebutuhan pokok nasional," tegas mantan Pangkostrad itu.
Semua persoalan itu, menurut Edy, hanya dapat diselesaikan jika Sumut dipimpin oleh sosok yang berkualitas.
"Sumut ini jangan jadi ajang coba-coba.Pemimpin harus berkualitas. Maka saya mengajak warga memilih nomor urut 1 Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah pada 27 Juni 1018. Mari kita menuju TPS menggunakan hak pilih kita," ujar Edy.
Dengan potensi Sumut yang luar biasa, sambung Edy, maka harus dikelola oleh pemimpin yang memahami kondisi Sumatera Utara.
"Potensi ini adalah lokomotif pembangunan. Kalau salah kelola habislah kita," imbuh Edy yang mengusung konsep Sumut Bermartabat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))