Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menerapkan sistem rekapitulasi elektronik atau SIREKAP.

Sistem tersebut akan diberlakukan pada Pemilihan Serentak 2020. Kominfo telah menerima data lokasi TPS dari KPU di 32 provinsi se-Indonesia.

"Selanjutnya KPU perlu melakukan penyiapan data koordinat TPS sesuai latitude dan longitude masing-masing daerah, sehingga kami bisa memetakan wilayah mana yang jaringannya kuat, dan wilayah mana yang masih membutuhkan penopang sinyal,” kata Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Ahmad M Ramli, dikutip keterangan tertulis, Kamis, 29 Oktober 2020.

Kominfo akan membantu penguatan jaringan di berbagai TPS yang belum dijangkau jaringan internet. Berdasarkan keterangan KPU, jaringan yang dibutuhkan untuk implementasi rekapitulasi elektronik minimal berada di level 4G.

Sejauh ini, sebaran BTS seluler di Indonesia yang sudah 4G, yaitu 120.556. Untuk pemetaan wilayah, baru 70.670 desa atau kelurahan yang tercover sinyal 4G.

“Untuk itu, kami butuh data pasti sebaran TPS dari KPU, sehingga kami bisa melakukan pemetaan wilayah. Mengingat tidak semua daerah di Indonesia melaksanakan Pemilihan Serentak 2020,” kata Ramli.

KPU tengah mempersiapkan rekapitulasi berbasis elektronik pada pemilihan 2020 untuk memotong proses rekapitulasi manual yang memakan waktu lama. 

Nantinya, KPPS tidak perlu lagi menyalin secara manual sertifikat-sertifikat hasil penghitungan suara di TPS. Cukup memotret atau scan sertifikat di ponsel, kemudian diunggah ke server pusat.

Proses pengunggahan dan pengiriman data ini membutuhkan kapasitas jaringan yang memadai. Salah satu solusi yang diusulkan oleh KPU untuk menangani persoalan jaringan adalah meminta Kominfo mengoperasikan network mobile atau mobil satelit yang bisa berpindah-pindah tempat untuk memperkuat jaringan di area tertentu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((ROS))