Bali: Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menekankan pemerataan pembangunan untuk meningkatkan sentral ekonomi. Menurut pasangan nomor urut dua itu, penyebaran sentral ekonomi dapat dilihat dari sejumlah aspek. 

"Pertama masalah kapasitas yang dimiliki daerah tujuan," ujar Mantra dalam debat kedua Pilgub Bali di Bali, Sabtu 26 Mei 2018. 

Mantra melanjutkan, perlu dipikirkan soal daya dukung dan pengembangan juga infrastruktur. Selain itu perlu juga daya tarik daerah yang akan dijadikan sentral ekonomi.

"Sehingga investor tertarik untuk menginvetasi dan (masyarakat) tidak migrasi ke daerah lain," tambahnya. 

Calon gubernur Bali in imenyakini, solusi pemerataan pembangunan dan ekonomi di Bali ada di pihaknya. Karena, pihaknya bakal mengembangkan potensi sesuai kriteria wilayah masing-masing. 

"Pertanian kita kembangakan, di Buleleng barat bisa dikembangkan, di selatan juga, jadi muncul pemerataan. Di Jembrana kita bangun peti kemas, kalau Jembrana dibangun peti kemas, maka nilay retribusi kita dapat," bebernya. 

Sementara itu, rivalnya yakni pasangan cagub dan cawagub Bali nomor urut 1 Wayan Koster dan Cokorda Artha Ardhana Sukawati menegaskan, desain pembangunan ekonomi di Bali harus ditata ulang. Pembangunan ekonomi harus sesuai dengan kabupaten/kota di Bali. 

"Sehingga ada keseimbangan di Bali Selatan-Utara, Timur-Barat. Ini juga akan mengurangi migrasi penduduk dan kemacetan di Denpasar," jelas Koster. 

Pasangan nomor urut 1 ini pun berencana membuat program satu desa 1 produk. Dengan begitu, warga di masing-masing desa di Bali bisa menikmati pekerjaan sesuai dengan karakter masyarakat dan desanya. 

"Keungulan ini dibangun dan dikembangkan pertama masyarakat di daerah tersebut akan sangat familiar dengan keungulannya," ucapnya. 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((LDS))