Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Heru Sudjatomoko menurunkan angka kemiskinan menjadi 2,21 persen selama masa periode kepemimpinan keduanya sejak 2013. Namun, bagi calon wakil gubernur nomor urut 2 Ida Fauziyah, penurunan itu tak memuaskan.
Alasannya, kata Ida, masih ada 4,5 juta penduduk Jateng masuk dalam kategori miskin. Atau, 12,23 persen dari jumlah seluruh penduduk di Jateng.
"Angka kemiskinan memang turun tapi tak mencapai target pemerintahan Ganjar dan wakil sebelumnya. Yang paling kena dampak adalah perempuan," ungkap Ida, calon wakil gubernur yang mendamping calon gubernur Sudirman Said, dalam Debat Terbuka I Pilgub Jateng di Hotel Patrajasa, Kota Semarang, Jumat, 20 April 2018.
Menurut Ida, angka kemiskinan di Jateng lebih tinggi dari tingkat kemiskinan nasional. Harusnya, ungkap Ida, itu bisa menjadi masalah serius. Penanganannya pun harus serius.
"Seharusnya bangun koordinasi dengan bupati dan wali kota, pemerintah pusat, swasta, stakeholder, dan akademisi," ujar Ida.
Namun tak begitu dengan calon wakil gubernur nomor urut 1 Taj Yasin Maimun. Di acara tersebut, Taj Yasin memuji pasangannya, calon gubernur Ganjar Pranowo, atas prestasi menurunkan angka kemiskinan.
Menurut Taj Yasin, prestasi itu sudah sangat bagus. Bahkan, ungkapnya, prestasi itu menduduki nomor dua di tingkat nasional.
Sebelum mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, Taj Yasin merupakan anggota DPRD Jateng. Jadi, ujar Taj Yasin, ia memantau dan mengawasi koordinasi pemerintah provinsi untuk mengentaskan kemiskinan.
"Sudah ada koordinasi itu. Bila dilihat dari provinsi-provinsi sebelah, angka itu sudah bagus. Alhamdulillah kita (Jateng) yang terbaik," papar Taj Yasin.
Optimistis Kemiskinan Lebih Turun
Ida optimistis bisa menurunkan angka kemiskinan dari 12,23 persen menjadi 6 persen. Malah, ujarnya, hal itu bukanlah mustahil.
"Itu bila kami terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur," katanya.
Bukan tanpa alasan ia menyampaikan optimisme itu. Sebab, ujarnya, semasa Bibit Waluyo menjadi Gubernur Jateng sebelum Ganjar, angka kemiskinan turun menjadi 5,7 persen.
"Makanya saya dan Pak Dirman (Sudirman Said), kami, menargetkan 6 persen. Itu bukan hal yang sulit," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((RRN))