medcom.id, Jakarta: Politik identitas berpotensi menular ke Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018. Namun politik identitas diyakini tak cocok digulirkan di Jabar.
"Kita tahu Jabar secara historis, juga punya potensi untuk itu (jualan politik identitas). Politik identitas mengental," kata Direktur Populi Center Usep S Akhyar dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 8 Maret 2017.
Usep mengungkapkan banyak pihak yang khawatir politik identitas, seperti di Pilgub DKI Jakarta 2017 akan kembali terjadi di Jabar. Terlebih kata Usep, pemasok massa terbesar di sejumlah aksi berasal dari Jabar.
"Kita tahu ada yang jalan kaki dari Ciamis, itu juga menunjukkan politik identitas di Jabar sangat kental," ucap dia.
Baca: Politik Identitas dengan Semangat Keagamaan Makin Kuat
Akan tetapi, kata Usep, politik identitas itu dinilai tidak akan berakibat buruk seperti yang di Jakarta. Usep menuturkan itu tergantung berbagai faktor. "Di antaranya tergantung pada calon yang maju. Rivalitasnya antara siapa dengan siapa," ucap dia.
Usep meyakini politik identitas atau SARA tidak akan terjadi di Jakarta ketika tidak ada perbedaan identitas yang mencolok. Dalam hal ini muslim dan nonmuslim.
"Kalau di Jabar identitas itu hal biasa (karena relatif sama identitasnya). Kalau saya melihatnya tidak cocok di Jabar. Kecuali ada identitas yang mencolok seperti di Jakarta, baru bisa berlaku," tandas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))