medcom.id, Jakarta: Tiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta diminta saling menilai. Mereka diminta memberikan komentar soal kelebihan dan kekurangan rivalnya terkait kepemimpinan.
Menurut calon gubernur DKI Anies Baswedan, Pilgub DKI Jakarta bukan lah tentang tiga pasangan calon yang tengah berlaga. Termasuk tidak juga bagi duet pasangan nomor 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tetapi ini tentang warga Jakarta.
"Bukan kami yang penting. Kami hadir di sini mungkin beda-beda. Tetapi ingin menghadirkan Jakarta yang baik untuk semua," kata Anies Baswedan dalam debat ketiga di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Februari 2017.
Anies menjelaskan, calon gubernur DKI nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono, parasnya ganteng. Akan tetapi, lanjut dia, Sandiaga Uno juga ganteng. "Agus bisa berenang jauh, Sandi juga," tambah Anies.
Sandi, kata Anies, kaya seperti Utsman bin Affan. "Sudah cukup, kaya raya mau rela-rela mengibahkan dirinya untuk Jakarta," kata Anies.
Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ketiga. Utsman adalah seorang saudagar yang kaya dan amat dermawan.
Bagi Anies, semua hal bukan soal itu. "Tapi ini tentang kebahagiaan warga Jakarta," jelas Anies.
Sementara calon gubernur DKI Agus Yudhoyono memuji sikap calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Lantaran sikap tegasnya.
"Pak basuki lugas menyampaikan apa yang dipikirkan. Tetapi harus bisa dibedakan antara tegas dengan kasar," kata Agus.
Agus mengatakan tegas tidak harus kasar. "Tegas tidak harus beringas."
Cawagub Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pasangan calon gubernur DKI nomor urut satu berani menyampaikan ide. Meskipun secara aksi di lapangan sulit dilakukan. "Tapi yakin banget. Padahal kami menunggu program yang menyempurnakan yang kami kerjakan," kata Djarot.
Djarot juga mengatakan, untuk pasangan calon nomor urut tiga pandai membikin satu opini tapi buktinya susah. Djarot mengatakan, Anies diberhentikan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan karena tidak cepat mengeksekusi program yang digariskan dari kabinet.
"Tetapi yang bisa diambil dari pak Anies adalah kesabarannya, kesantunannya. Pak Sandi juga begitu ada kesantunan, kesabarannya yang ditularkan kepada kami dan mendidik kami untuk belajar," bebernya.
Djarot mengapresiasi kedua pasangan untuk menciptakan pilkada yang damai. Serta hormat menghormati satu sama lain. "Karena Jakarta adalah rumah kita bersama," tutupnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))