Kalingrad: Keputusan besar diambil striker muda timnas Iran, Sardar Azmoun. Ia memilih pensiun dari karier internasionalnya karena tak tahan dengan hujatan orang-orang di negaranya.
Hujatan tertuju kepada Azmoun selepas Iran terhempas secara dramatis dari Grup B Piala Dunia 2018. Seperti diketahui, Iran nyaris lolos ke babak 16 besar andai bisa mengalahkan Portugal pada laga pamungkas fase grup.
Azmoun menjadi pemain yang paling sering kena hujat karena berstatus sebagai bintang timnas Iran. Publik sepak bola Iran kesal karena Azmoun yang dikenal produktif mencetak gol malah mandul dalam tiga laga fase grup.
Klik:Pemain Argentina Menunjukkan Mentalitas Berbeda
Pemain yang juga membela FC Rubin Kazan itu sudah bergabung dengan timnas Iran sejak 2014. Sebelum Piala Dunia 2018, ia mampu mengoleksi 11 gol dari 14 pertandingan kualifikasi yang dimainkan Iran.
Sejatinya, Azmoun yang baru berusia 23 tahun tidak terlalu peduli dengan hujatan masyarakat Iran. Namun ketika mengetahui penyakit ibunya kambuh karena maraknya hujatan tersebut, Azmoun terpaksa mengambil sikap serius, yakni berhenti membela timnas.
Klik:Selebrasi Gol Batshuayi Berujung Malu
"Saya sempat bahagia, ibu bisa sembuh dari penyakitnya yang serius. Tapi, karena sikap tidak baik beberapa orang yang menghina saya dan rekan setim, penyakitnya pun kambuh lagi," ujar Azmoun seperti tertuang dalam Sportskeeda.
"Situasi inilah membuat saya berada dalam pilihan sulit. Akhirnya, saya pun memutuskan untuk menjaga kesehatan ibu saya," tambahnya.
Azmoun termasuk dalam lima pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola Iran. Ali Daei yang merupakan salah satu legenda sepak bola Iran juga sempat mengakui bahwa kemampuannya mirip Lionel Messi. Keputusan Azmoun tentu kerugian besar karena ia sudah bergabung dengan timnas Iran sejak berusia 19 tahun. (Sportskeeda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)